Ada beberapa hal untuk mengapresiasi penulis: pertama vote, dua komen, tiga share, terakhir jangan lupa follow akun ini, agar tidak ketinggalan info dari aku. Btw, jangan jadi sinder ya cintahhh!❤️
Note: Typo bersebaran, harap di maklumi namanya juga manusia. Tapi, jika berkenan tolong di tandai agar nnti bisa di revisi.
"Hidup itu keras. Mau di hindari dari segi mana pun, jika memang di dalam garis takdirnya selalu ada luka, kita bisa apa?"
˙❥Happy reading❥˙
__________________"
Assalamu'alaikum, Jevian pulang."
Tak ada sahutan apapun di sana. Jevian segera masuk dan berjalan ke arah ruang kerja Papa. Mengingat bahwa laki-laki paruh baya itu menyuruhnya untuk langsung ke ruangannya saja. Dengan langkah gusar, Jevian kini perlahan mulai mengetuk pintu yang sudah berada tepat di hadapannya.
Hanya butuh beberapa kali ketuk, sang empunya membalasnya dengan sahutan yang cukup membuat dada Jevian berdebar. Jevian tahu, pasti di dalam sana Papa sudah geram.
"Masuk!"
Namun, Jevian memilih untuk berdiam di tempat untuk beberapa saat. Menghela napas, lalu membuangnya dengan kasar secara berulang. Jevian berusaha menenangkan dirinya terlebih dulu. Menangkis semua pikiran-pikiran buruk yang sudah sedari tadi berserakan di kepala.
Butuh dua menit ia merenung, hingga akhirnya memberanikan diri untuk membawa langkahnya masuk ke dalam.
"Darimana saja kamu?"
Suara dingin itu menyambut kedatangan Jevian. Sorot mata tajam seakan menghujam jantung yang paling dalam. Suasana mendadak seperti di sebuah kutub yang begitu dingin. Rasanya, seperti membeku di tempat ketika melihat Papa berdiri dengan kedua tangan yang di lipat di depan dada. Lalu netranya seperti melempar api ketika ia membalas tatapannya. Hal ini semakin membuat Jevian menghela napasnya panjang. Pasti Papa sangat marah kepadanya.
"Abis beli buku buat nambah materi Pa. Satu bulan lagi Jevian, olimpiade."
Benar, selain membeli buku-buku buat Aji dan Raka. Dia juga membeli beberapa buku tentang ilmu fisika, katanya dia akan mengikuti olimpiade beberapa bulan lagi. Awalnya Shaqueen juga sempat ragu, apa mungkin seorang Jevian mengikuti perlombaan olimpiade Nasional? Namun, tidak bisa di pungkiri, nyatanya laki-laki ini memang cukup pandai dalam bidang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jevian
Teen Fiction[Sicklit, Angst] [SEBELUM BACA, JANGAN LUPA FOLLOW!] ••• "Kira-kira, bagian mana ya, yang Tuhan tunjukkan ke saya sampai-sampai saya mau lahir ke dunia?" ©AlyaAS Started: Selasa, 05-24-2022 Cover by Octopus Design