Chapter 7 : Bocil!

35 6 0
                                    

Disclaimer!!!

Cerita ini hanya fiktif belaka, funfiction, humor, sedikit bumbu yang bikin esmosi, kegabutan yang nulis jadi pikirannya ngelantrah kesana sini, dan bahasanya mengandung pasir.

PERHATIAN!!!

CERITA INI BERJENIS FICLET
SETIAP CHAPTER TIDAK LEBIH DARI 1000 KATA
JANGAN ADA YANG PELAGIAT!
COPY PASTE!
APALAGI NGE-REPOST!
DILARANG KERAS!

YANG NGGAK SUKA MINGGIR!
YANG SUKA SHARE+VOTE

~oOo~

PERHATIAN LAGI!
TOKOH ADALAH MURNI MILIK SANG PENCIPTA
SAYA HANYA MEMINJAM KARAKTER DAN SIFAT


~About Time~

Bening lagi duduk di balkon rumahnya Agam. Satu hari terlewati tanpa jawaban kenapa Bening nyampe di rumah ini.

Semuanya gak ada yang bisa jawab.

Bahkan Bening udah coba hubungi orangtuanya.

Dan apa yang dia dapet!

Orangtuanya bahkan bilang dia udah nikah!

Geez!

Yang salah itu apa!?

"Huft!"

"Sayang, aku kerja dulu. Kalo ada-apa hubungin aku."

Bening diem enghak jawab.

Agam menghela napas. Masih cuek ternyata.

"I love you!"

Chuu..

Bibirnya kena sasaran.

Bening?

Melotot, jantungnya jatuh keperut.

Ciuman pertamanya!

Dan..

"YAK!!"

Agam nyampe terjungkal saking kagetnya denger teriakan Bening.

"CIUMAN PERTAMA GUE!"

Memekik...

Memukul..

Agam?

Meringkuk tak berdaya.

"Sayang aduh—akh!! Sakit hey!"

Telinganya dijewer.

Perutnya dapet bogem.

Pelipisnya...

"Berdarah!"

Panik.

Bening panik, dia ngeraih wajah si tampang.

Ditangkup terus diliatin seksama.

Meringis.. Darah ngucur.

"Ma—af, aku—uh!"

Bening nangis.

Eh ko nangis...

Gak tau tiba-tiba air matanya luruh.

"Sayang sstt hey, aku gak apa-apa."

Giliran si tampan yang panik...

"Tapi—berdarah!"

Bening kenapa?

Ko nangis.

Dia...

"Yuhu... Om! I'm coming!"

Bening noleh...

Wait itu...

"Heh bocil!"



































































































"Hai kak, gimana? Betah sama suami gantengnya?"

☆《ᴀʙᴏᴜᴛ ᴛɪᴍᴇ》☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang