Chapter 24 : Suamiku

32 5 0
                                    

Disclaimer!!!

Cerita ini hanya fiktif belaka, funfiction, humor, sedikit bumbu yang bikin esmosi, kegabutan yang nulis jadi pikirannya ngelantrah kesana sini, dan bahasanya mengandung pasir.

PERHATIAN!!!

CERITA INI BERJENIS FICLET
SETIAP CHAPTER TIDAK LEBIH DARI 1000 KATA
JANGAN ADA YANG PELAGIAT!
COPY PASTE!
APALAGI NGE-REPOST!
DILARANG KERAS!

YANG NGGAK SUKA MINGGIR!
YANG SUKA SHARE+VOTE

~oOo~

PERHATIAN LAGI!
TOKOH ADALAH MURNI MILIK SANG PENCIPTA
SAYA HANYA MEMINJAM KARAKTER DAN SIFAT


~About Time~

Aku sayang kamu...

Masa?

Huum, beneran..

Coba buktiin.

Chuu..

Wajahnya kena sasaran bertubi-tubi.

Udah?

Ko cuma dikit.

Ih maruk.

Manyun.

Yang lama dong sini.

Agam manyun, dan detik berikutnya keduanya hanyut dalam pagutan hangat..

Lembut....

Bening candu.

"Aaaaaaaa!"

Agam yang udah niat pergi langsung lari denger teriakan istrinya.

Langkahnya dibuat cepet masuk lagi ke kamar dan syok lihat Bening bersimpuh dilantai pegangin kepala.

"Bening?!"

Panik..

Bingung..

"M—as.. Aku, sshh kepalaku..."

Terputus karena kesadarannya hilang.

Agam memekik langsung mengangkat tubuh Bening dalam gendongan.

Lari...

Masuk mobil...

Mulutnya gak berhenti merapalkan kata cinta buat sang istri.

Tapi...

"Bodoh!"

Dia merutuk, menyesal ninggalin istrinya disaat keadaan cewek itu gak baik-baik aja.

Kenapa Agam enggak nahan buat gak emosi sih?

Udah tau Bening tuh gak boleh mikir keras..

Hhh...

"Dokter!"

"Silahkan pak, mohon tenang biar saya periksa."

Dokter ambil alih.

Agam terduduk dilantai, didepan ruangan dimana Bening diperiksa.

Menangis...

10 menit...

"Gimana dok?"

Dokter menghela napas, tersenyum. Mengangguk.

"Silahkan masuk, anda dicari pasien."

Agam bilang makasih, terus masuk.

Disambut senyuman Bening yang kelewat manis.

Yang bisa membutakan.

Istrinya cantik...

Manis....

Imut...

"Mas...."

"Sayang maafin aku, mana yang sakit hum?"

Kepalanya diusap lembut, dikecup..

Matanya tertutup. Dikecup.

"Mas?"

"Sstt jangan ngomong dulu, kamu istirahat ya."

Bening geleng.

Tangannya dibawa buat ngelus rahang si tampan.

Bening ragu.. Apa bayangan yang tadi itu ingatan masa lalunya?

Atau... Halusinasi?

Tapi kalo ingatan masa lalunya, kenapa enggak ada ingatan waktu dia kuliah?

Ngebucin PCY?

Keseharian yang kerjaanya rebahan..

Kenapa ingatannya didominasi sama Agam?

Sebenernya dia kenapa?

Masih ngelus rahang hinggga pipi si tampan, Bening majuin wajahnya...

Dan...

Mmhh...

Pipi si tampan kena sasaran...

Bening senyum....






































































































"Suamiku..."

☆《ᴀʙᴏᴜᴛ ᴛɪᴍᴇ》☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang