Chaptet 36 : Mas Agamku

25 5 0
                                    

Disclaimer!!!

Cerita ini hanya fiktif belaka, funfiction, humor, sedikit bumbu yang bikin esmosi, kegabutan yang nulis jadi pikirannya ngelantrah kesana sini, dan bahasanya mengandung pasir.

PERHATIAN!!!

CERITA INI BERJENIS FICLET
SETIAP CHAPTER TIDAK LEBIH DARI 1000 KATA
JANGAN ADA YANG PELAGIAT!
COPY PASTE!
APALAGI NGE-REPOST!
DILARANG KERAS!

YANG NGGAK SUKA MINGGIR!
YANG SUKA SHARE+VOTE

~oOo~

PERHATIAN LAGI!
TOKOH ADALAH MURNI MILIK SANG PENCIPTA
SAYA HANYA MEMINJAM KARAKTER DAN SIFAT

~About Time~

Mas aku sayang kamu...

Agam denger. Tapi...

Pengakuan Bening membuatnya ragu.

Setelah sekian lama, apa bejar cintanya hanya sepihak?

Sepihak?

Haha miris sekali.

Dia mencintai wanitanya.

Tapi, wanita itu...

Hhh...

Ya Tuhan apa yang harus amAgam lakukan sekarang?

Membiarkannya seorang diri.

Ingin sekali ia menghampiri Bening.

Wanitanya tengah menangis.

Suaranya begitu sedih.

Tapi...

"Kenapa jadi kaya gini?"

Hhh...

Diluar sana Bening meraung.

Pilu, sakit, sesak.

Hatinya sakit.

Kenapa jadi seperti ini?

Ini bukan yang dia inginkan.

Tapi Bening jujur soal perasaannya.

Ia menyayangi suaminya.

Agam...

Agam...

Agam...

Prianya.

"Mas... aku—aku..."

Tidak ada kesempatan untuk bicara kah?

Tidak ada waktu untuk menangis kan?

Bening bangkit, menghapus jejak air mata dengan kasar.

Napas dihembuskan kasar.

Kakinya melangkah cepat, satu-satunya tempat tujuan...

Kamar.

"Mas?"

Disana, Agam terduduk mendongak dengan derai air mata deras dipipi.

Oh prianya.

"Mas aku—"

















































"Apa yang harus aku lakuin supaya kamu tetap disini, bersamaku istriku?"

☆《ᴀʙᴏᴜᴛ ᴛɪᴍᴇ》☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang