Chapter 22 : Mimpi

23 4 0
                                    

Disclaimer!!!

Cerita ini hanya fiktif belaka, funfiction, humor, sedikit bumbu yang bikin esmosi, kegabutan yang nulis jadi pikirannya ngelantrah kesana sini, dan bahasanya mengandung pasir.

PERHATIAN!!!

CERITA INI BERJENIS FICLET
SETIAP CHAPTER TIDAK LEBIH DARI 1000 KATA
JANGAN ADA YANG PELAGIAT!
COPY PASTE!
APALAGI NGE-REPOST!
DILARANG KERAS!

YANG NGGAK SUKA MINGGIR!
YANG SUKA SHARE+VOTE

~oOo~

PERHATIAN LAGI!
TOKOH ADALAH MURNI MILIK SANG PENCIPTA
SAYA HANYA MEMINJAM KARAKTER DAN SIFAT


~About Time~

Tubuhnya berasa melayang.

Bening inget dia di mana.

Jalan yang sering dia lewatin kalo mau ke kampus.

Dan...

"Loh, nek kenapa?"

"Ah bisa bantuin nenek bawain ini nak?"

Bening ngangguk. Gak curiga sama sekali sama nenek nenek yang dia tolongin bawain arangnya.

"Nenek orang baru ya?" tanya Bening, soalnya baru liat nenek itu disekitar rumahnya.

"Bukan, nenek cuma mau liat cucu."

Si nenek senyum, giring Bening masuk ke rumah minimalis.

"Simpen disini aja nak."

Bening nurut, naro barang barang si nenek ditempat yang ditunjuk.

"Makasih ya nak."

"Sama-sama, kalo gitu saya permisi."

Baru mau ngelangkah. Si nenek pegang tangannya.

"Kamu cantik, apa cita-cita kamu?"

Bening nelengin kepala ke satu sisi, agak aneh si nenek nanya cita-cita kaya cikgu jasmine.

"Ehm, saya?"

Bening musti jawab apaan?

Orang cita-citanya jadi istri PCY.

Mustahil kan.

"Saya belum kepikiran nek."

Nyengir sambil garuk tengkuk.

Si nenek ketawa..

"Kamu sudah menikah?"

"Oh saya belum, boro-boro nikah pacar aja enggak punya. Saya juga masih kuliah nek."

"Laki-laki seperti apa yang kau mau."

"Yah... Ehm—"

Bingung.  Soalnya kriterianya tinggi kaya PCY.

PCY lagi...

PCY terosss...

Ya terus harus bapak lu!

"—baik, ganteng, kalo bisa sih kaya, intinya suamiable."

Si nenek ngangguk.

Bening berasa di becandain.

"Ehm, maaf nek emangnya kenapa ya?"

Si nenek geleng, ngusap lengannya. Senyum manis.

"Kamu bakal ketemu dia, secepatnya."

Nenek tersenyum misterius.

Dan setelah itu...

"Sayang...."

Huh!




































































































"Betah banget tidurnya, yuk bangun!"

☆《ᴀʙᴏᴜᴛ ᴛɪᴍᴇ》☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang