chapter 35

662 24 2
                                    

Haloo
.
.
.
.
Happy reading

Jangan lupa vote okeeyy 🤍

Gadis yang sekarang masih berada di bawa guyuran air hujan di taman yang tak jauh dari komplek itu , belum ada niat untuk pulang . Tidak lama saat ia sampai di taman , hujan turun dengan derasnya , seakan mendukung gadis itu untuk mengeluarkan tangisannya . Untung saja , di taman komplek itu sunyi , hanya ada dirinya yang sedang menikmati tetesan demi tetesan yang bersamaan mengenai tubuhnya .

Di lain tempat , seorang cowok sedang mengeluarkan mobilnya dari garasi dengan tergesa - gesa . Meskipun sedang sakit , dan sakit di kepalanya kembali menyerang . Tak mampu menghalangi dirinya yang sedang bertekad mencari istrinya . Beberapa kali ia mengerang kesakitan dan bergumam seraya merapalkan doa karna sekarang , gemuruh dari langit sudah mulai terdengar . Istrinya memang sangat menyukai hujan , namun , ia sangat membenci jikala hujan itu di Sertai dengan petir dan Guntur .

Tidak jauh dari tempat mereka tinggal , cowok yang berstatus suami muda itu melihat istrinya yang sudah menutup telinga seraya berjongkok di depan kursi yang ia yakini bahwa itu yang tadi istrinya duduki . Tanpa menunda waktu , ia segera berlari menghampiri istrinya . Ia berjongkok di depan cewek itu . Mengambil kedua tangan istrinya yang langsung di tepis kasar .

"Hey."

"Ini gue ." Ucap rehan dengan sedikit keras karna hujan yang deras .

Masih belum mendapat respon , rehan kembali mengambil kedua tangan istrinya kemudian menggenggam nya , mengabaikan Githa yang terus memberontak untuk di lepaskan .

" Buka mata lo."

"Ini gue ."

"Sayang ."

Githa membuka matanya dengan perlahan , benar saja , di depannya saat ini adalah suaminya . Ia kira , rehan tidak akan mencarinya , namun , dugaannya salah . Laki laki itu sekarang ada di depannya  . rasa takut yang tadi di alaminya kini mulai reda , berada di dekat suaminya membuat dirinya aman . Githa menatap rehan , hendak memeluk tapi masih ragu , takut suaminya masih marah .

Githa menundukkan kepalanya , Rehan menarik Githa kedalam pelukannya . Tentu saja , Githa kaget akan hal itu . Tapi , ia bersyukur karna di dalam keadaan seperti ini , ia memang membutuhkan pelukan . Setelah berdiam beberapa menit , cowok itu menarik Githa menuju mobilnya . Melajukan mobil itu menuju rumah mereka . Di dalam mobil , tidak ada satupun yang membuka suara .

Sesampai nya di rumah , rehan langsung berlalu keluar dan membuka pintu dimana Githa berada , menggendong nya kemudian masuk kerumah mereka . Rehan menurunkan Githa di depan kamar mandi kamar yang setiap hari ia tempati untuk beristirahat bersama sang istri .

Rehan memegang kedua pundak Githa dengan lembut , namun tatapnya terlihat dingin .  "Mandi gih ."

Githa hanya megangguk , dengan segera ia mengambil handuk beserta pakaian yang akan ia pakai . Saat hendak masuk , Githa berbalik menghadap rehan .
" Kamu ganti baju aja , jangan mandi , nanti demamnya tambah parah ."

Setelah mengatakan hal itu , Githa berlalu masuk lalu menutup pintu . Rehan tersenyum tipis kala mendapat perhatian kecil dari istrinya yang agak bandel itu . Ia juga berjalan menuju lemari , mengambil pakaian ganti kemudian keluar untuk mengganti pakaiannya d kamar seblah. 

Beberapa menit kemudian , rehan kembali ke kamarnya . Menaroh pakaian kotornya ke keranjang yang sudah di sediakan oleh Githa. Dahinya berkerut , kemana dia? , Tidak mungkin kan kalo dia Masi di dalam kamar mandi?. Tapi ,. Saat melihat pakaian githa yang sudah ada di keranjang kotor , fikirannya langsung tertuju bahwa istri mungil bin ngeselin nya itu pasti berada di dapur .

GIREN MATCHMAKING ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang