chapter 41

610 39 9
                                    

Halo
.
.
.
Happy reading

⚠️Typo bertebaran⚠️

Sekitar pukul 02.07. , Githa terbangun karna mendengar suara . Ruangan yang hening karna Nara dan Raga sudah tertidur dan Rehan yang masih setia mengemut . Gadis itu sudah mencoba untuk acuh terhadap suara itu , namun bukannya hilang , ia malah justru makin ketakutan karna sekarang terdengar suara keran air yang mengalir .

"Rehan ." Cicit Githa berusaha menyembunyikan diri di dalam dekapan sang suami .

"Kak , bangun dulu , aku takut ." Lirih Githa .

"Kak." Katanya dengan nada serak .

Cowok yang tadinya tidur nyenyak malah terusik karna kehilangan jempol yang ia emut beserta suara serak dari sang istri . Ia mengucek kedua matanya, belum beberapa detik , tangannya sudah di tarik secara paksa oleh Githa .

Kening Rehan mengerut "Kenapa sayang?."

"Ada suaraaa." Adunya

"Suara apa , yang ada cuman suara kamu nangis doang by ." Ucapnya dengan nada serak .

"Tadi aadaaa." Kata Githa .

"Ga ada , mungkin Lo cuma mimpi ." Kata Rehan mengeratkan pelukan nya .

Karna tangis yang tak kunjung reda , cowok itu berinisiatif untuk mengambil ponsel beserta headset yang ia kantong . Memutar musik kemudian menyuruh Githa untuk memasang ke telinganya .

"Satu buat Lo , satu lagi buat gue . " Ucap cowok itu.

Tangis Githa semakin kencang setelah memasang satu di telinganya . Dengan cepat kilat ia mencabut kembali .

"Kak! , Aku takut , jangan bercanda duluuu."

Rehan membekap mulut istrinya dengan telapak tangan nya karna mendengar Githa yang semakin terisak .

"Sssttt , jangan di gas nangis nya sayang , nanti mereka berdua bangun ."

"Kamu kelewatan kalo mau bercanda ."

"Apasih ." Kata Rehan bingung .

"Dengar sendiri ."

Rehan beralih memasang satu headset itu

Lingsir wengi....

Rehan menyentak headset itu , mungkin karna sangking kerasnya , headset yang tadi ingin di gunakan untuk menenangkan istrinya kini putus akibat ulahnya sendiri.

"Anjing."

"Mamam tuh musik kamuuu ." Kesal Githa.

"Haha , maaf ya by , gue ga liat tadi , soalnya putar musik di YouTube , itu kayaknya iklan. " Cengir Rehan .

"T_takut kak." Gumam Githa .

Rehan mengeratkan pelukannya , sesekali mengecup dahi gadis nya yang saat ini menangis ketakutan .

"Gapapa sayang , ada gue . "

Githa mengangguk , berusaha memejamkan matanya , gadis itu tidak berbohong , tadi ia mendengar suara Isak tangis seorang cewek , taklama kemudian , ia kembali mendengar suara air yang mengalir , padahal jelas-jelas , mereka semua sudah tertidur , tidak ada yang ke menggunakan WC itu .

.
.
.
.

Setelah melaksanakan kewajiban sebagai umat muslim , Githa dan Rehan pamit untuk pulang , meninggalkan Nara dan Raga yang kembali tertidur setelah kepergian mereka .

Dalam perjalanan pulang , Githa kembali mendapatkan berita yang sama sekali tak enak di dengar olehnya . Lagi lagi dan lagi , ia mendapat kabar dari selin bahwa mungkin libur semester kali ini tidak jadi , di karenakan masalah mereka yang semakin rumit , susah untuk di selesaikan . Githa sudah menawarkan agar mereka berdua ikut turun tangan , namun Selin menolak .

GIREN MATCHMAKING ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang