Halo
.
.
.
Happy reading⚠️Typo bertebaran⚠️
Sekitar pukul 02.07. , Githa terbangun karna mendengar suara . Ruangan yang hening karna Nara dan Raga sudah tertidur dan Rehan yang masih setia mengemut . Gadis itu sudah mencoba untuk acuh terhadap suara itu , namun bukannya hilang , ia malah justru makin ketakutan karna sekarang terdengar suara keran air yang mengalir .
"Rehan ." Cicit Githa berusaha menyembunyikan diri di dalam dekapan sang suami .
"Kak , bangun dulu , aku takut ." Lirih Githa .
"Kak." Katanya dengan nada serak .
Cowok yang tadinya tidur nyenyak malah terusik karna kehilangan jempol yang ia emut beserta suara serak dari sang istri . Ia mengucek kedua matanya, belum beberapa detik , tangannya sudah di tarik secara paksa oleh Githa .
Kening Rehan mengerut "Kenapa sayang?."
"Ada suaraaa." Adunya
"Suara apa , yang ada cuman suara kamu nangis doang by ." Ucapnya dengan nada serak .
"Tadi aadaaa." Kata Githa .
"Ga ada , mungkin Lo cuma mimpi ." Kata Rehan mengeratkan pelukan nya .
Karna tangis yang tak kunjung reda , cowok itu berinisiatif untuk mengambil ponsel beserta headset yang ia kantong . Memutar musik kemudian menyuruh Githa untuk memasang ke telinganya .
"Satu buat Lo , satu lagi buat gue . " Ucap cowok itu.
Tangis Githa semakin kencang setelah memasang satu di telinganya . Dengan cepat kilat ia mencabut kembali .
"Kak! , Aku takut , jangan bercanda duluuu."
Rehan membekap mulut istrinya dengan telapak tangan nya karna mendengar Githa yang semakin terisak .
"Sssttt , jangan di gas nangis nya sayang , nanti mereka berdua bangun ."
"Kamu kelewatan kalo mau bercanda ."
"Apasih ." Kata Rehan bingung .
"Dengar sendiri ."
Rehan beralih memasang satu headset itu
Lingsir wengi....
Rehan menyentak headset itu , mungkin karna sangking kerasnya , headset yang tadi ingin di gunakan untuk menenangkan istrinya kini putus akibat ulahnya sendiri.
"Anjing."
"Mamam tuh musik kamuuu ." Kesal Githa.
"Haha , maaf ya by , gue ga liat tadi , soalnya putar musik di YouTube , itu kayaknya iklan. " Cengir Rehan .
"T_takut kak." Gumam Githa .
Rehan mengeratkan pelukannya , sesekali mengecup dahi gadis nya yang saat ini menangis ketakutan .
"Gapapa sayang , ada gue . "
Githa mengangguk , berusaha memejamkan matanya , gadis itu tidak berbohong , tadi ia mendengar suara Isak tangis seorang cewek , taklama kemudian , ia kembali mendengar suara air yang mengalir , padahal jelas-jelas , mereka semua sudah tertidur , tidak ada yang ke menggunakan WC itu .
.
.
.
.Setelah melaksanakan kewajiban sebagai umat muslim , Githa dan Rehan pamit untuk pulang , meninggalkan Nara dan Raga yang kembali tertidur setelah kepergian mereka .
Dalam perjalanan pulang , Githa kembali mendapatkan berita yang sama sekali tak enak di dengar olehnya . Lagi lagi dan lagi , ia mendapat kabar dari selin bahwa mungkin libur semester kali ini tidak jadi , di karenakan masalah mereka yang semakin rumit , susah untuk di selesaikan . Githa sudah menawarkan agar mereka berdua ikut turun tangan , namun Selin menolak .
KAMU SEDANG MEMBACA
GIREN MATCHMAKING ( END )
Teen FictionRehan menyentil dahi Githa , ada rasa tak suka saat mendengar bahwa ia di izinkan untuk pacaran demi merasakan apa itu pacaran di masa remaja . "Ngomongnya ." "Sakit ini , ngapain di sentil ." Kata Githa seraya mengusap usap dahinya yang jadi korb...