chapter 31

612 29 3
                                    

Haloo
.
.
.
.
Jangan lupa vote okey
.
.
.
.
.
.

Happy reading kalian :)




Rehan berlari menuju pintu utama , menutup dan mengunci semua akses untuk Githa keluar.

"Masuk kamar. " Kata rehan .

Githa membuang pandangannya , tak sanggup melihat rehan dengan wajah dingin dan datarnya .

"Masuk kamar gue bilang. "

"Ga ."

"Susah banget kalo di bilangin ."

"Bodo amat ."

"Jangan buat gue emosi tha ."kata rehan dingin

"Ga ada yang buat Lo emosi ." Balas Githa tak kala dingin .

Rahang rehan mengeras , ia menatap tajam ke arah Githa yang juga menatapnya dingin , tak ada rasa takut yang muncul di mata Githa .

"Sekali lagi gue dengar kata Lo gue keluar dari mulut Lo , gue bakalan ngehukum Lo dengan hukuman yang berat dari kemarin kemarin ."

"Ga peduli ."

"Buka pintunya ." Kata Githa.

"Masuk kamar ."

"Ga."

" MASUK KAMAR ." teriak rehan dengan nada membentak.

"GUE GA MAUU ."

Prang

Rehan membanting vas bunga yang berada di dekatnya ke lantai , melampiaskan emosinya lewat vas bunga yang sekarang pecah , Githa menutup matanya dengan erat , dan tanpa permisi , air matanya luruh kebawah , menangis tanpa suara .

"Masuk kamar sekarang ."

Tanpa membalas omongan rehan, Githa berjalan menuju kamar tamu . Saaat ingin membuka kenop pintu tersebut , tangannya langsung di tarik pelan untuk menuju lantai dua .

Githa reflek menyentak kan kasar tangannya yang di tarik oleh rehan . Menghapus air matanya kemudian kembali berjalan menuju kamar tamu .

"Lo bisa di bilangin ga sih?."

"Kenapa ? , Ga suka ?."

"Lo."

Githa menaikkan alisnya satu heran dengan air mata yang terus menerus turun tanpa suara yang bergetar .

Rehan yang sedari tadi melihat Githa menangis tanpa suara itu rasanya juga ingin menangis , ingin memeluk namun dia di kuasai oleh emosinya , ia tidak bisa mengendalikan emosinya saat ini .

Niatnya hanya untuk mengerjainya , tapi sekarang berujung pertengkaran , baru kali ini mereka bertengkar selama hampir 6 bulan menikah .

"Di kamar atas aja ."

"Disini , atau gue telfon kak Gery buat jemput gue?."

Rehan mengambil alih handphone Githa lalu memasukkannya kedalam saku celana pendeknya. 

"Balikin hp gue ."

"Cara bicara Lo bisa di ubah ga?."

"Ubah gimana , cara Lo udah bener belum ?."

"Udah berani ngelawan  lo yaa ." Ucap rehan tersenyum miring .

"Lo sen--mmmp."

Rehan membungkam bibir Githa menggunakan bibirnya .
Belum sampe 2 detik , Githa mendorong rehan kemudian berlari naik ke kamar tempat mereka berdua tidur selama menikah , meninggalkan tas dan rehan yang termenung .

GIREN MATCHMAKING ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang