Haloo
.
.
.Happy reading 🤍
Beberapa hari kemudian , waktu liburan Githa habiskan dengan tinggal di rumah bersama kerandoman rehan . Beberapa hari lagi mereka akan kembali beraktivitas seperti dulu , bangun subuh , menyetrika , menyiapkan pakaian , menyiapkan sarapan serta memasangkan dasi .
Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan Jadi , mereka berdua memutuskan untuk membangun tenda ala-ala di pegunungan . Semua cemilan sudah tertata rapi di atas meja dekat tenda . Githa menatap kagum usaha nya yang membangun tenda ini .
"Goreng sosis gih ."
"Ga boleh makan sosis dulu , cemilan aja , udah banyak tuh ."
Rehan menggeleng . "No . Harus ada sosis dong ."
"Ck . Yaudah tunggu sini ."
Cowok itu mengangguk kemudian duduk di luar tenda guna menunggu Githa membawa sebuah sosis kesukaannya .
Sebenarnya rehan sudah menyarankan kepada Githa bahwa ia ingin membawanya ke suatu tempat untuk pengganti liburan mereka , namun cewek itu menolak dengan keras .
So , karna rehan bisa di bilang sedikit kreatif dan mempunyai banyak ide , ia menyarankan istrinya untuk membangun sebuah tenda di ruang tamu apartemen.
Ya , setidaknya cowok satu ini mempunyai kemampuan , meskipun nilai di setiap matpel ia tidak mampu , setidaknya , dalam hal seperti ini harus bisa . Dan untung saja idenya membuat Githa menimang nimang , dan tak lama kemudian Githa langsung menyetujui itu .Mendengar suara derap langkah semakin mendekat membuat rehan mengerutkan keningnya bingung karna cewek di depannya sekarang hanya menyengir dan tidak membawa apa yang ia inginkan .
Melihat istrinya tidak membawa apa-apa , ia yakin , pasti stok sosis nya habis .
"Sosis nya mana?." Tanya rehan , meskipun ia sudah tau kalo sosis itu pasti sudah habis .
"Abis." Kata Githa pelan .
Menghela nafas lelah , cowok itu lantas bangun dan memberi intruksi kepada cewek itu untuk mengenakan hijab untuk pergi ke minimarket .
Dalam perjalanan ke minimarket , Githa hanya memainkan game yang ada di ponsel Rehan , sesekali berdecak sebal karna tidak pernah berhasil untuk melewati lintasan-lintasan yang game tersebut tampilkan .
Di tengah tengah ke asikan bermain , Githa di kagetkan oleh notif dari handphone suaminya yang berisi mengajak cowok itu untuk bermain ml .
"Kamu main ml?."
"Hm."
"Sama siapa , kamu udah ga perjaka ya?." Tanya Githa ngegas .
Rehan menjitak keras kepala Githa sehingga terdengar suara ringisan .
"Sembarangan Lo."
"Oh , aku tau , pasti kamu ml sama pacar kamu kan ? , Ngaku aja deh ." Tuduh Githa .
"Ck. Engga gitu . "
"Ini temen kamu ngajak tuh ." Kata Githa memperlihatkan handphone nya .
Rehan melongo , berusaha meredam emosinya ."Maksud dia game sayang ."
"Emang ada ya game ml ?."
"Ada , Lo aja yang pikirannya ambigu ."
"Mana coba ."
"Noh , samping nya stumble."
"Oh , ml yang ini ."
Untung saja Rehan bisa meredam emosinya , kalo tidak , mereka berdua bisa-bisa berkelahi kembali cuman gara gara notif dari temannya yang membuat Githa berfikir jauh .
KAMU SEDANG MEMBACA
GIREN MATCHMAKING ( END )
Ficção AdolescenteRehan menyentil dahi Githa , ada rasa tak suka saat mendengar bahwa ia di izinkan untuk pacaran demi merasakan apa itu pacaran di masa remaja . "Ngomongnya ." "Sakit ini , ngapain di sentil ." Kata Githa seraya mengusap usap dahinya yang jadi korb...