Chapter 43

472 31 4
                                    

Haloo
.
.
.

Happy reading 🤍






Beberapa hari kemudian , waktu liburan Githa habiskan  dengan tinggal di rumah bersama kerandoman rehan . Beberapa hari lagi mereka akan kembali beraktivitas seperti dulu , bangun subuh , menyetrika , menyiapkan pakaian , menyiapkan sarapan serta memasangkan dasi .

Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan Jadi , mereka berdua memutuskan untuk membangun tenda ala-ala di pegunungan . Semua cemilan sudah tertata rapi di atas meja dekat tenda . Githa menatap kagum usaha nya yang membangun tenda ini .

"Goreng sosis gih ."

"Ga boleh makan sosis dulu , cemilan aja , udah banyak tuh ."

Rehan menggeleng . "No . Harus ada sosis dong ."

"Ck . Yaudah tunggu sini ."

Cowok itu mengangguk kemudian duduk di luar tenda guna menunggu Githa membawa sebuah sosis kesukaannya .

Sebenarnya rehan sudah menyarankan kepada Githa bahwa ia ingin membawanya ke suatu tempat untuk pengganti liburan mereka , namun cewek itu menolak dengan keras .

So , karna rehan bisa di bilang sedikit kreatif dan mempunyai banyak ide , ia menyarankan istrinya untuk membangun sebuah tenda di ruang tamu apartemen.
Ya , setidaknya cowok satu ini mempunyai kemampuan , meskipun nilai di setiap matpel ia tidak mampu , setidaknya , dalam hal seperti ini harus bisa . Dan untung saja idenya membuat Githa menimang nimang , dan tak lama kemudian Githa langsung menyetujui itu .

Mendengar suara derap langkah semakin mendekat membuat rehan mengerutkan keningnya bingung karna cewek di depannya sekarang hanya menyengir dan tidak membawa apa yang ia inginkan .

Melihat istrinya tidak membawa apa-apa , ia yakin , pasti stok sosis nya habis .

"Sosis nya mana?." Tanya rehan , meskipun ia sudah tau kalo sosis itu pasti sudah habis .

"Abis." Kata Githa pelan .

Menghela nafas lelah , cowok itu lantas bangun dan memberi intruksi kepada cewek itu untuk mengenakan hijab untuk pergi ke minimarket .

Dalam perjalanan ke minimarket , Githa hanya memainkan game yang ada di ponsel Rehan , sesekali berdecak sebal karna tidak pernah berhasil untuk melewati lintasan-lintasan yang game tersebut tampilkan .

Di tengah tengah ke asikan bermain , Githa di kagetkan oleh notif dari handphone suaminya yang berisi mengajak cowok itu untuk bermain ml .

"Kamu main ml?."

"Hm."

"Sama siapa , kamu udah ga perjaka ya?." Tanya Githa ngegas .

Rehan menjitak keras kepala Githa sehingga terdengar suara ringisan .

"Sembarangan Lo."

"Oh , aku tau , pasti kamu ml sama pacar kamu kan ? , Ngaku aja deh ." Tuduh Githa .

"Ck. Engga gitu . "

"Ini temen kamu ngajak tuh ." Kata Githa memperlihatkan handphone nya .

Rehan melongo , berusaha meredam emosinya ."Maksud dia game sayang ."

"Emang ada ya game ml ?."

"Ada , Lo aja yang pikirannya ambigu ."

"Mana coba ."

"Noh , samping nya stumble."

"Oh , ml yang ini ."

Untung saja Rehan bisa meredam emosinya , kalo tidak , mereka berdua bisa-bisa berkelahi kembali cuman gara gara notif dari temannya yang membuat Githa berfikir jauh .

GIREN MATCHMAKING ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang