chapter 59

287 19 2
                                    

Haloo
.
.
.
Happy reading




Ke esokan harinya tentu dengan pulang nya mereka dari sekolah , sepasang pasutri itu mau tidak mau harus ke acara pernikahan papa Rehan, mereka berdua sepakat untuk menggunakan seragam saja karna mereka tidak buat untuk ke acara ini .

Dalam perjalanan , Githa tak henti henti nya bercerita mengenai keadaan ruangan nya di tengah tengah ujian , ada yang menyontek tapi ketahuan , ada yang enggunakan bahasa isyarat untuk memberikan jawaban , dan yang paling lucu , Aldo si ketua kelas , ia dengan PD nya mengumpulkan kertas ujian dalam kurang 5 menit .

"Aku aja yang belajar gak se secepat itu ngumpulnya ."

"Kan cowok sayang , wajar."

Githa berbalik menatap Rehan yang fokus ke depan

"Kamu kayak gitu juga ." Tanya Githa di balas anggukan oleh Rehan.

"Ternyata bener ya , semua cowok sama aja ."

"Dalam konteks apa nih ?." Tanya Rehan yang kini membawa ibu jari Githa ke arah mulutnya

"Ya gak tau , sama aja pokoknya ."

"Beda sayang."

Rehan menggigit gigit gemas ibu jari Githa , sedangkan pemilik ibu jari itu hanya bisa meringis karna ini juga kebiasaan Rehan ketika menyetir , kalo tidak menggigit , di emut , atau di genggam .

Beberapa menit telah berlalu , sepasang pasutri itu telah sampai di rumah papa Rehan, terlihat banyak
orang - orang yang mereka berdua yakini bahwa mereka semua itu pebisnis sukses , dapat dilihat dari cara mereka berpakaian serta berbicara satu sama lain .

Perasaan Rehan saat ini hancur ketika harus melihat Sang ayah menikah lagi dengan perempuan lain selain mamanya . Elusan di lengan Rehan menyadarkan lamunannya , ia menoleh ke samping dan mendapati istrinya yang sedang menatap dengan penuh kehangatan.

Mereka berdua berjalan beriringan , mengabaikan tatapan - tatapan aneh yang di perlihatkan oleh para tamu undangan yang memperlihatkan raut bingung .

Githa hanya mampu menundukkan kepalanya karna mendengar bisikan bisikan dari ibu ibu yang meresahkan, Githa dapat merasakan bahwa Rehan saat ini ingin sekali membalas perkataan yang terlontar dari mereka namun, Githa berusaha semaksimal mungkin menahan Rehan agar tidak menciptakan keributan .

Githa yang hendak melangkah ke arah papa mertuanya terhenti saat Rehan tanpa sengaja menggenggam erat jemari Githa hingga menimbulkan ringisan kecil dari bibir mungil nya .

"Sakit " lirih Githa

Rehan tersentak pelan mendengar itu , ia segera mengendorkan genggamannya kemudian menarik Githa ke dalam pelukannya.

"Maaf " gumam Rehan

Githa mengangguk seraya mengelus elus punggung suaminya .

"Pelukannya lanjut bentar ya , kita jadi pusat perhatian nih ."

Rehan mengederkan pandangan dengan posisi masih sama , benar kata gith mereka berdua menjadi pusat perhatian , aura dingin yang di keluarkan Rehan mampu membuat mereka yang saat ini menatap nya mengalihkan pandangannya .

Rehan melepas pelukannya , mengecup singkat dahi sang istri kemudian berjalan ke arah papa nya .

"Selamat menempuh hidup baru pah," ucap Githa menyalimi papa mertuanya serta ibu tiri Rehan

Papa Rehan tersenyum senang kala mendapati mereka berdua yang ternyata hadir dalam pernikahannya .

"Terimah kasih karna kalian sudah datang ." Ucap papa Rehan di balas senyum tipis oleh Githa .

GIREN MATCHMAKING ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang