8. Shy

592 45 7
                                    

"Aku mencintaimu Lumine."

Kalimat pendek itu membuat Lumine membeku, apakah seorang adeptus baru saja menyatakan perasaan kepadanya?

Tangan Xiao masih memegang tangannya, ia tidak bisa menutupi wajahnya karena malu.

Wajah Lumine terlihat sangat merah, gadis itu bingung namun juga senang.

"Xiao..." ucapnya pelan.

Xiao menatap kedua mata Lumine, seperti menunggu jawaban dari gadis itu.

"Xiao, apakah kau sedang mengajakku berpacaran sekarang?" Tanya Lumine dengan suara yang bergetar karena malu.

Wajah Xiao ikut memerah, dia juga bingung apa yang harus dilakukannya sekarang. "Berpacaran itu seperti menjalin hubungan percintaan kan? Aku memang sedang melakukannya saat ini."

Lumine menggenggam tangan Xiao yang sedang memegang tangannya. "Mengapa memilihku? Aku hanya manusia biasa..."

Xiao terdiam, jujur saja ia tidak memiliki alasan, hanya sesederhana mencintai tanpa alasan. "Tidak ada alasannya."

"Apa-apaan ituuu? Hahaha" balas Lumine tertawa pelan, jawaban itu sangat khas sekali dengan seorang Xiao.

Lumine menatap wajah tampan yaksha itu sambil mengangguk, "baiklah... aku menerimamu."

Xiao tersenyum, untuk pertama kalinya sejak para Yaksha menghilang, tersenyum didepan orang lain tanpa berusaha menutupinya.

Jawaban singkat Lumine membawa kebahagiaan yang tidak bisa Xiao jelaskan, seolah kupu-kupu memenuhi perutnya.

"Xiaooo.. kau tersenyum!" Lumine tersenyum lebar melihat wajah kekasihnya itu.

"Aku tidak tersenyum."

"Ahh jangan berbohong, aku melihatnya sangat jelas! Xiao terlihat tampan sekali kalau tersenyum loh!" Ucap gadis pirang itu sambil mengelus pipi Xiao.

"Hei... sekarang kau sudah tidak menganggapku adeptus lagi ya." Balas Xiao malu-malu.

"Kau tetaplah seorang adeptus Xiao, namun kau juga kekasihku mulai sekarang." Balas Lumine, tangannya menangkap wajah Xiao dan memainkan pipinya pelan.

Xiao terdiam, apakah berpacaran itu artinya Lumine bebas melakukan apapun kepadanya seperti ini? Lelaki itu hanya diam saja membiarkan gadis didepannya memainkan kedua pipinya.

"Jujur saja, aku sudah lama ingin melakukan ini setiap kali melihat pipimu Xiao, ini benar-benar seperti Bakpao." Ucap Lumine gemas, apalagi Xiao tidak berusaha menghentikannya sama sekali.

Xiao memegang tangan Lumine yang masih memainkan pipinya, "Lumine, bagaimana kalau orang-orang tahu?"

"Jika kita berhubungan?" Tanya gadis bersurai pirang itu

Xiao mengangguk, "karena aku adalah adeptus."

Lumine menatap Xiao dengan mata sayu, "jangan pikirkan orang lain, karena ini tentang kita."

Xiao mengangguk, "baiklah, aku tidak akan memikirkannya. Maaf sudah bertanya seperti itu."

Lumine kembali mengelus wajah lelaki didepannya dan tersenyum, "kau terasa sulit didekati, tapi sekarang aku bisa mengelusmu seperti ini, aku sangat senang sekali."

"Aku milikmu sekarang, dan juga milik Rex Lapis, maaf." Balas Xiao dengan wajah memerah.

Lumine tertawa, Xiao terlalu polos dan lucu, mungkin hanya umurnya saja yang sampai 2000 tetapi lelaki didepannya ini seperti anak kecil.

Malam itu Xiao dan Lumine merasa begitu bahagia, merasa saling memiliki satu sama lain, balkon Wangshu Inn dan angin lembut malam itu menjadi saksinya.

I Know, I Want You [Xiao X Lumine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang