Zhongli melirik Xiao yang duduk disebelahnya. Sudah beberapa minggu berlalu sejak yaksha mungil itu berpacaran dengan Lumine sang gadis pengembara. Menurut Zhongli, Xiao agak sedikit kaku dalam melakukan hubungan romantis dengan manusia.
Tidak heran, karena dia adalah Yaksha yang immortal.
Zhongli mengelus dagunya, "jadi apakah kau sudah bahagia sekarang Xiao?"
"Iya, semua terasa begitu indah jika bersamanya." Balas Xiao dengan nada yang sopan.
"Aku pernah mengalaminya ketika Guizhong masih ada didunia ini, kami berdua selalu bersama, tidak pernah ada hari yang membosankan jika bersama dengannya, bahkan setelah lewat ratusan tahun pun aku masih terus mengingat kenangan indah itu." Zhongli tersenyum, ditangannya ada bunga Glaze Lily yang merupakan bukti dari pertemuan pertamanya dengan sang Dewi Debu itu.
Xiao menatap Zhongli, tidak bisa membayangkan jika dirinya harus berpisah begitu lama dengan Lumine seperti yang dialami Zhongli.
"Jangan menatapku seperti itu Xiao, sampai sekarang aku yakin Guizhong masih menjagaku dan menemaniku, walaupun mungkin dengan wujud yang berbeda." Zhongli melanjutkan ceritanya.
"Ada sedikit kekecewaan dalam diriku yang tidak bisa menyelamatkannya, jika saja aku lebih cepat maka Gui tidak akan..." Zhongli menatap tajam ke langit.
"Hah... tapi semua itu sudah lewat dan aku tidak bisa mengubah apapun." Zhongli mendesah, berusaha membungkam kekecewaan yang mulai muncul dipermukaan hatinya.
Xiao terdiam, hanya memperhatikan Archon Geo disebelahnya bercerita. Entah bagaimana, Xiao bisa mengerti apa yang dirasakan Zhongli.
"Jadi Xiao, dengar, selama kau masih diberikan waktu untuk bersama Lumine, gadis pengembara itu, gunakanlah dengan maksimal, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi setelahnya. Lihatlah, bahkan Guizhong yang seorang dewi terkuat pun bisa meninggalkanku sendirian." Zhongli menepuk pundak Xiao yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri.
Xiao mengangguk, "aku mengerti."
Zhongli mengeluarkan sebuah buku kecil dari kantongnya, memberikannya kepada Xiao, sambil tersenyum penuh arti. "Ambil ini, kau bisa mengerti tentang hubungan percintaan lewat sini, dan kau akan bisa membahagiakan Lumine, mungkin saja."
Xiao mengambil buku itu, mengamati sampulnya, "apakah ini novel yang disukai para manusia itu?" Tanya Sang Yaksha kepada Archon Geo itu.
"Kau benar, itu novel, dan kau bisa mempelajari banyak hal tentang manusia , kau tidak akan menyesal." Jawab Zhongli sambil tersenyum.
"Aku dulu juga membaca novel semacam ini ketika masih bersama Guizhong, sewaktu itu aku sedang berjalan melewati desa lalu membantu seorang penulis yang sedang membutuhkan bantuan, ia memberiku sebuah novel sebagai balasannya, aku membaca novel itu karena penasaran dan hasilnya sangat hmm... sempurna." Lanjut Zhongli sambil tersenyum puas, seperti sedang membayangkan masa lalunya.
Xiao mengerti, ia akan menyimpan buku itu, "terimakasih Rex La— uh, tuan Zhongli."
"Baiklah, aku akan lanjut untuk bekerja, jangan lupa aku ini sekarang bekerja seperti manusia lainnya." Ucap Zhongli sambil berjalan menjauh dan melambaikan tangannya kepada Xiao.
Xiao menatap kembali buku yang ada ditangannya, "hmm baiklah."
•
Beberapa hari ini Childe semakin sering mendatangi Lumine dimanapun gadis itu berada, entah bagaimana fatui itu bisa tahu lokasinya.
Lumine sebenarnya tidak keberatan mengobrol dengan pria itu, bahkan Childe bisa dibilang seorang teman yang cukup nyambung jika ngobrol dengan Lumine, namun jujur saja akhir-akhir ini Childe seperti terlalu menempel padanya, dan ia takut jika Xiao salah paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Know, I Want You [Xiao X Lumine]
Fanfiction[XiaoLumi Fanfiction] From Genshin Impact Game Xiao, seorang adeptus dan yaksha terakhir yang tidak ingin terlalu banyak berurusan dengan manusia fana kali ini merasa penasaran kepada seorang pengembara yang telah membantu menyelamatkan Liyue dari k...