Zhongli berjalan sambil mengelus kepalanya beberapa kali, ia terlihat linglung setelah dipaksa Venti meminum banyak sake, memang penyair tukang mabuk itu sungguh gila kalau sudah berhubungan dengan alkohol, bahkan Zhongli yang juga archon pun tidak kuat mengikuti kemauannya.
Di seberang jalan, Xiao dan Lumine memperhatikan dewa geo itu dengan bingung, entah apa yang sudah terjadi mereka tidak tahu.
"Zhongli," sapa Lumine setelah berjalan mendekat ke arah lelaki linglung dengan rambut cokelat itu.
Zhongli menatap keduanya dengan tatapan bingung, archon geo itu mengenali kedua orang didepannya, namun dirinya sudah tidak kuat lagi, bahkan wajah Xiao dan Lumine sekarang terlihat samar-samar, mungkin saja dirinya akan pingsan karena mabuk seperti seorang Venti?!
"Oh Lumine, Xiao..." balasnya lemas.
"Astaga..." merasa kasihan melihat keadaan Zhongli, Lumine melirik Xiao, memberinya sinyal untuk membantu sang archon geo itu.
Xiao dengan sigap menopang tubuh Zhongli di bahunya dan segera membantu ayah angkatnya itu ke dalam kamar sebelum ia benar-benar pingsan.
Lumine berjalan mengikuti mereka di belakang, melewati lorong-lorong dengan ukiran-ukiran kayu berwarna merah yang terlihat elegan, model yang menjadi ikon khas Inazuma, penginapan yang mereka tinggali di Inazuma City cukup mewah karena disiapkan oleh sang Shogun khusus untuk sang Archon Geo.
Namun kamar yang digunakan Lumine tentu saja tidak semewah milik Zhongli, hanya kamar penginapan biasa yang bisa dibilang harganya paling murah di gedung ini. Alasannya adalah karena ia menolak tawaran dari Yae dan memilih membayar biaya kamar sendiri.
Setelah membantu Zhongli kembali ke kamarnya, Xiao keluar dari ambang pintu dan tersenyum kikuk pada Lumine. "Maaf, memang dia selalu begitu kalau sudah bertemu dengan archon anemo."
Lumine tertawa pelan, "tidak masalah, ini pertama kalinya aku melihat Zhongli mabuk separah itu hahaha."
"Apa Xiao pernah merasakan mabuk?" Tanya Lumine penasaran, namun hanya dijawab dengan gelengan kepala pelan dari kekasihnya.
"Tidak pernah, aku tidak terlalu suka alkohol, seperlunya saja." Balas Xiao serius.
Lumine mengerti, dirinya juga bukan orang yang sering mabuk, namun bukan berarti tidak pernah ya, dan bisa dilihat jika adeptus seperti kekasihnya itu tidak akan mau menghabiskan harinya hanya untuk minum-minum dan mabuk.
Lumine melirik ke kanan dan kiri untuk melihat apakah ada orang lain selain mereka, dan setelah memastikan bahwa daerah ini sepi, ia segera melingkarkan tangannya di lengan Xiao, menggelayut manja kepada yaksha muda itu.
"Hm? Kenapa tiba-tiba begini?" Tanya Xiao sambil menaikkan sebelah alisnya.
Lumine menatap manik emas Xiao kemudian tersenyum usil, "Xiao kau pernah mencoba berendam di pemandian air panas?"
Tentu saja Xiao menggeleng, ia pernah mendengar nama tempat seperti itu selama hidupnya ratusan tahun belakangan ini, tapi untuk mencobanya? Ah, dia mana punya waktu.
"Mau mencobanya?" Tanya Lumine dengan nada yang agak sedikit di buat lebih lembut namun menggoda, dan Xiao pastilah menyadari perbedaan nada itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Know, I Want You [Xiao X Lumine]
Fanfic[XiaoLumi Fanfiction] From Genshin Impact Game Xiao, seorang adeptus dan yaksha terakhir yang tidak ingin terlalu banyak berurusan dengan manusia fana kali ini merasa penasaran kepada seorang pengembara yang telah membantu menyelamatkan Liyue dari k...