Setelah keluar dari Uyuu Restaurant akhirnya mereka semua sampai di depan Yae Publishing House, berharap menemukan perempuan rubah itu, namun tentu saja mereka tidak menemukannya, hanya ada beberapa pegawai Lady Yae saja.
Venti melirik ke sekitar, "hmm aneh sekali, aku rasa mereka ada disekitar sini."
Lumine menatap Venti datar, sesungguhnya ia tidak terlalu berharap apapun dari orang mabuk, "kau yakin mereka masih bersama?"
Ayaka mendekat kearah Lumine dan menggandeng tangannya, seperti meminta perlindungan.
Albedo melirik sekitar dan menemukan jejak kaki samar di tanah yang menarik perhatiannya, "semuanya, lihat ini, kurasa mereka ada disini sebelum kita datang."
"Oh benarkah?" Xingqiu mendekat untuk melihat jejak kaki itu dengan lebih jelas.
"Aku menemukan sakura bloom berguguran disini, mungkin memang Lady Yae baru saja dari sini." Kazuha mengambil sakura bloom yang jatuh ke tanah dan memberikannya pada Albedo.
"Ini jadi terasa semacam quiz." Lumine mengelus dagunya pelan.
"Sudah kubilang kan, angin tidak akan pernah salah. Ehe—" Ucap Venti sebelum akhirnya botol kaca di tangannya terjatuh ke tanah dan pecah, kemudian tubuh penyair itu ambruk ke belakang. Venti pingsan. Ia sudah mabuk parah.
"Aku tidak bisa berkata-kata lagi." Gumam Albedo heran.
"Orang mabuk memang menyeramkan." Ayaka melirik Venti dengan wajah kasihan.
Kazuha berjalan mengikuti jejak kaki yang ditemukan Albedo tanpa mempedulikan Venti, "sudahlah, kita lanjut saja."
Lumine mengangguk, "benar, biarkan saja dia."
Setelah itu mereka mengikuti jejak kaki di tanah dengan insting milik Albedo dan Kazuha yang bisa dibilang cukup hebat, sampai keenam orang itu berhasil menemukan sesosok rubah pink perempuan yang sedang duduk di atas sebuah batu bersama seorang lelaki bersurai biru muda, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Kamisato Ayato.
"Ah itu mereka..." bisik Xingqiu dengan wajah yang memerah, ia bersemangat untuk mengumpulkan materi novelnya.
Kazuha dan Albedo segera bersembunyi dibelakang semak sambil memberi isyarat kepada yang lainnya untuk mengikuti mereka.
"Mereka benar-benar bersama, aku tidak menyangka." Gumam Lumine yang menunduk disebelah Kazuha.
"Venti tidak berbohong..." Albedo menatap Yae dan Ayato dari lokasinya bersembunyi, tangannya menahan Paimon agar tidak berisik.
Ayaka sudah pucat pasi, "apakah klanku akan hancur..."
Kazuha kembali melirik Ayaka, menghela nafas panjang, "kau tahu, tidak akan ada yang tersakiti jika mereka adalah kekasih, Raiden shogun dan Lady Yae hanya sahabat, klan mu tidak akan hancur." Sesungguhnya Kazuha sudah lelah menjelaskan hal ini pada Ayaka, namun gadis itu terlihat begitu khawatir, jadi mau tidak mau.
"Mereka sedang mengobrol sepertinya." Bisik Lumine yang juga memperhatikan kedua orang itu.
Beberapa menit terlewati begitu saja sampai akhirnya Yae dan Ayato berdiri, berjalan menuju tempat mereka bersembunyi.
"Keluarlah kalian, kami sudah tahu kalian ada disana." Yae melipat kedua tangannya didepan dada, matanya menatap Lumine dan Albedo bergantian.
Ayaka segera bersembunyi dibelakang Lumine, tidak berani menatap kakaknya.
Ayato menghela nafas, "astaga, apa yang kalian lakukan disini? bahkan Ayaka."
Albedo meneguk ludahnya, sedangkan Kazuha hanya memasang senyum manis seperti orang yang tidak tahu apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Know, I Want You [Xiao X Lumine]
Fanfic[XiaoLumi Fanfiction] From Genshin Impact Game Xiao, seorang adeptus dan yaksha terakhir yang tidak ingin terlalu banyak berurusan dengan manusia fana kali ini merasa penasaran kepada seorang pengembara yang telah membantu menyelamatkan Liyue dari k...