25. Vows

330 30 8
                                    

Setelah berdoa di kuil agung Narukami, kedua pasangan itu pergi mengunjungi Ayaka yang merupakan sahabat Lumine. Walaupun baru beberapa hari tidak bertemu, Lumine ingin sekali mengunjungi Ayaka dan membahas gosip tentang Ayato yang waktu itu, mungkin saja sudah ada kemajuan!

"Ini rumah dari salah satu penguasa besar di Inazuma, Kamisato Estate." Lumine menjelaskan kepada Xiao begitu mereka sampai didepan gerbang, rumah yang luas dan megah dengan nuansa khas Inazuma.

Xiao mengangguk pelan, "baiklah." Ia seperti langsung mengerti jika harus bersikap sopan ketika sudah sampai di dalam nanti.

Setelah masuk kedalam gerbang, seorang penjaga mendatangi mereka dan membantu menuntun mereka setelah tahu jika yang datang adalah Lumine, sahabat Ayaka. Walaupun penjaga itu sempat agak takut ketika melihat Xiao dengan tampang datarnya.

"Lumine! Kau datang!" Ayaka berlari keluar dari kamarnya ketika mendengar ada tamu datang dan ternyata adalah sahabat tercintanya.

"Hai Ayaka, bagaimana kabarmu?" Lumine meraih tangan gadis bersurai biru panjang itu.

"Aku sangat baik-baik saja, lagipula kita baru bertemu beberapa hari lalu kan." Balas Ayaka bersemangat. Kedatangan teman dirumah seperti ini sungguh sangat langka bagi gadis Kamisato ini.

"Silahkan duduk Lumine, dan juga... Tuan Xiao." Ayaka mempersilahkan teman-temannya duduk sambil tergugup.

Setelah duduk dengan nyaman akhirnya seorang pelayan membawakan mereka teh dan camilan, tentu saja Xiao  segera mencicipi makanan yang terlihat baru didepannya itu.

"Jadi bagaimana kabar kak Ayato?" Tanya Lumine sambil perlahan meneguk teh manisnya.

Ayaka yang mendengar pertanyaan dari Lumine segera menengok ke kanan kiri, "karena Thoma sedang tidak ada dirumah beberapa hari ini, Lady Yae sering mengunjungi rumah kami, menemui kak Ayato yang sedang dalam hari cuti nya."

Mata Lumine melebar perlahan mendengarnya, ini jelas-jelas gosip hangat yang akan sangat seru di bahas.

"Woah... kau serius Ayaka?" Tanya Lumine bersemangat, namun juga sedikit berbisik.

Ayaka mengangguk, "iya, aku tidak tahu apa yang mereka lakukan di ruang kerja kakak. Setiap hari aku selalu takut jika Raiden Shogun tahu." Lanjut gadis pemalu itu sambil meneguk ludahnya.

"Astaga astaga ini seru sekali, aku yakin Raiden Shogun tidak akan merasa ada masalah kok, kuyakin." Balas Lumine yang merasa sangat antusias.

Xiao menatap kedua perempuan itu dengan bingung, mengapa mereka sangat semangat membicarakan orang lain? Dirinya tidak mengerti.

"Ayaka, kurasa memang kakakmu memiliki hubungan spesial dengan Lady Yae." Lumine berbisik pada gadis polos itu.

Ayaka mengangguk, kemudian pipinya memerah, "umm... aku juga merasa begitu, aneh bukan jika datang hampir setiap hari kalau hanya bahas kerjaan?"

Lumine mengangguk, "dan mereka berduaan di ruang kerja, kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi."

Ayaka menatap Lumine tajam, "me-memang apa yang akan dilakukan pasangan... kalau mereka hanya berdua?" 

Mendengar pertanyaan Ayaka, Lumine terdiam beberapa saat, entah mengapa ia merasa malu jika menjawabnya.

Xiao menarik bahu Lumine dan tiba-tiba mencium bibir gadis itu cepat.

I Know, I Want You [Xiao X Lumine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang