Suasana di Inazuma begitu segar hari ini, suara musik di Ritou terdengar jelas bahkan sampai Inazuma City, langitnya juga cerah, angin yang menghembus kota Ritou membawa sakura bloom yang berguguran sehingga festival terlihat lebih indah.
Lumine dan Xiao berkeliling sambil mencoba berbagai macam cemilan enak, makanan tradisional Inazuma, minuman populer seperti rainbow aster, melihat tarian-tarian, juga berdua membahas tentang cerita para Kasen yang membuat Xiao tertarik.
Mereka sempat melihat-lihat souvenir-souvenir Inazuma, dan menghampiri hampir segala toko yang ada karena Lumine ingin menunjukkan betapa menakjubkannya negeri ini.
Selama berkeliling Xiao tidak melepaskan genggaman Lumine sama sekali, ia terus mengikuti kemanapun gadis itu membawanya, membiarkan dirinya yang biasanya selalu tertekan oleh masa lalu bersantai sejenak, hanya ada dirinya dan Lumine di kota indah ini, membuatnya berpikir bahwa sebenarnya masa depan tidak sesuram yang ia bayangkan.
Lumine membawanya melihat ikan hias yang dijual di salah satu kios dan membuat Xiao terkagum, ikan jenis ini tidak pernah ia lihat di Liyue selama 2000 tahun dirinya hidup, ikan hias asli Inazuma. Lumine juga menunjukkan bunga Naku Weed dan Dendrobium yang merupakan bunga khas Inazuma, gadis itu suka melihat wajah terkejut Xiao.
"Bunga indah ini dipakai untuk menghormati yang sudah mati?" Tanya Xiao sambil menatap dendrobium yang ditunjuk Lumine.
Lumine mengangguk, "ya, untuk menghormati yang sudah meninggal, itulah tradisi di Inazuma."
Walaupun sedikit bingung, namun Xiao mengerti, makna bunga Dendrobium ini mungkin sama dengan Glaze Lily, bunga yang selalu dibawa Rex Lapis ketika sedang mengenang Guizhong.
Xiao menemukan berbagai hal menarik di Inazuma, bagaimanapun ini pertama kali dirinya keluar dari Liyue, jika bukan karena ajakan Rex Lapis ia tidak akan pernah berani pergi.
"Namun bagi Kazuha, mungkin maple leaves." Lumine menatap langit, mengingat cerita tentang sahabat Kazuha yang meninggal setelah kalah duel dengan Raiden Shogun.
Xiao menaikkan sebelah alisnya, "dia salah satu temanmu?"
Lumine mengangguk, "dia orang yang baik loh, Xiao harus bertemu dengannya nanti. Kazuha kehilangan sahabat tersayangnya ketika daun maple berubah warna menjadi merah, mungkin terdengar terlalu dramatis namun aku bisa mengerti rasa sakitnya." gadis itu menjelaskan.
Xiao terdiam, ia tidak tahu harus bereaksi apa, ia mengerti sakitnya ditinggal.
"Sahabatnya mati dalam duel dengan Raiden Shogun ketika dekrit perburuan vision dimulai." Lumine menatap Xiao.
"Apa dia baik-baik saja sekarang?" Xiao bertanya dengan nada prihatin.
Lumine kembali mengangguk dan tersenyum, "tentu saja! Dia sekarang ikut di Crux bersama Beidou."
Xiao ikut mengangguk terlihat lega, namun kemudian ia menoleh untuk melihat poster yang dipasang di sepanjang jalan festival. "Apakah orang itu Raiden Shogun?"
"Iya benar, dia Raiden Shogun." Jawab Lumine, ia ikut menatap poster itu.
Setelah itu Xiao menatap Lumine beberapa saat, ia tidak membahas soal Kazuha dan Raiden Shogun lagi, kemudian ia menarik tangan Lumine dan membawa gadis itu berjalan menuju pantai terdekat. "Ini sudah sore." Begitulah katanya.
Mereka berjalan melewati kios-kios dan keramaian di festival, tidak mempedulikan para penjual yang mencoba menawari mereka beberapa makanan untuk dicoba atau oleh-oleh khas Inazuma untuk beli.
Sesaat setelah sampai di pantai, tubuh Xiao dan Lumine terhembus angin yang lumayan kencang.
Lelaki itu menatap lautan yang begitu luas didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Know, I Want You [Xiao X Lumine]
Hayran Kurgu[XiaoLumi Fanfiction] From Genshin Impact Game Xiao, seorang adeptus dan yaksha terakhir yang tidak ingin terlalu banyak berurusan dengan manusia fana kali ini merasa penasaran kepada seorang pengembara yang telah membantu menyelamatkan Liyue dari k...