Matahari mulai muncul di langit, pagi hari sudah datang, burung-burung pun mulai bercicit membangunkan sang gadis pengembara itu.
Lumine membuka matanya perlahan, berusaha menyesuaikan intensitas cahaya yang ia terima dari balik jendela. Gadis itu berusaha untuk duduk, sejujurnya tubuhnya terasa sediki sakit.
Matanya menatap seorang adeptus yang masih terlelap disebelahnya, ini pertama kalinya Lumine melihat Xiao yang tertidur senyenyak ini. Ia mengelus kepala lelaki itu lembut.
Entah mengapa Lumine tiba-tiba merasa malu dengan apa yang mereka lakukan semalam, benar-benar malam yang panjang. Ia bahkan sempat melupakan Paimon, dimana si kecil yang berisik itu sekarang.
Lumine segera keluar dari selimut dan berjalan untuk mengambil pakaiannya yang ada di lantai. Mengenakannya dengan cepat sebelum Xiao terbangun.
Gadis itu merapikan rambutnya sedikit agar tidak terlalu berantakan, sambil melihat dirinya didepan kaca. Oh Archon, semua orang akan melihat bekas ciuman Xiao di seluruh tubuhnya.
"Oh tidak, bagaimana ini..." gumamnya kebingungan.
"Lumine?" seseorang memanggilnya, dengan suara serak dan berat. Tentu saja, Xiao baru saja terbangun.
"Xiao, kau sudah bangun?" Lumine segera menoleh untuk melihat kekasihnya.
"kenapa cepat sekali pagi hari..." ucap Xiao sambil mengelus kepalanya.
Xiao keluar dari selimut dan berdiri, membuat Lumine langsung membalikkan tubuhnya, "hei! Cepat pakai pakaianmu!"
Yaksha itu tersenyum gemas melihat reaksi Lumine, ia segera mengambil pakaiannya dan memakainya cepat.
"Bukankah kau sudah melihatnya semalam?" Tanya Xiao sambil berjalan mendekati Lumine.
"Te-tetap saja!" Lumine menggembungkan pipinya.
Xiao memperhatikan bekas-bekas memerah di tubuh Lumine dan kemudian berdeham pelan, "ehem, uh.. Lumine, bagaimana kau bisa keluar dengan itu?"
Lumine memerah, "bagaimana ini Xiao, semua orang akan memperhatikan aku uhh..."
"Aku akan menemanimu." Balas Xiao tenang.
Lumine memincingkan matanya, "hei, itu malah menambah kecurigaan orang-orang."
Sebelum membalas Lumine, Xiao segera membuka pintu kamarnya, "aku akan mandi dulu, tunggu aku."
"Uh..." Lumine mengelus pipinya yang memerah.
•
"Lumine! Kau jahat sekali! Paimon kemarin menangis seharian menunggumu kembali! Paimon kira... Lumine sudah meninggalkan Paimon sendirian di Liyue dan melanjutkan perjalanan ke Inazuma!" Paimon merengek sambil memukul-mukul punggung Lumine.
Setelah mereka berdua selesai mandi, keduanya pergi ke kamar Lumine untuk membereskan barang-barang sekalian menjemput Paimon, dan disinilah si kecil itu mengamuk.
Lumine tersenyum kikuk, "hei jika memang akan meninggalkanmu, aku tidak akan meninggalkan kantong mora sebanyak ini bersamamu." Balasnya santai seraya membereskan barang-barang di kamarnya.
"Uh... benar juga sih! Tetap saja!"
Paimon kemudian menatap Xiao yang berdiri di ambang pintu, "kau! Kau yang menculik Lumine kan! Hah dasar Adeptus sombong!" Paimon berkacak pinggang sambil memberikan ekspresi marah kepada Xiao.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Know, I Want You [Xiao X Lumine]
Fanfiction[XiaoLumi Fanfiction] From Genshin Impact Game Xiao, seorang adeptus dan yaksha terakhir yang tidak ingin terlalu banyak berurusan dengan manusia fana kali ini merasa penasaran kepada seorang pengembara yang telah membantu menyelamatkan Liyue dari k...