XVIII. BERTEMU ABIMAYU

2.6K 284 7
                                    

"goblok, lo ngapain?"

Asye mendelik marah, apa-apaan anak ini sudah di tolongin malah maki-maki.

"Mending diem lo, masi untung ga gue tinggal" sarkas Asye dengan langkahnya yang tergopoh karna membopong anak ini.

Asye tidak pernah menyangka keinginannya yang sebelumnya hanya ingin membeli mie ramyeon di Indomaret menjadi harus berada di situasi menegangkan seperti ini.

Padahal niatnya tadi ia ingin langsung pulang setelah selesai membeli keperluannya, namun karena sudah sangat malam jalan pulangnya dihadang oleh beberapa kelompok yang sedang adu jotos didepan sana.

Inilah mengapa ia paling benci saat sudah mengidam makanan di jam malam yang sudah larut, apalagi kalo makanannya harus beli dulu di Indomaret yang letaknya tepat didepan gang kompleks. Selain dia pergi tidak bilang ayahnya karna beliau sudah tidur, ia harus jalan kaki yang memerlukan waktu sekitar 12 menit ke depan sana.

Terpaksa bersembunyi di pohon depan rumah orang, Asye menunggu waktu yang tepat sampai ia bisa lewat dengan selamat, lagian kenapa mereka adu jotos disini si? Tau aja disini satpamnya pada suka ngabsen.

Cukup lama Asye menunggu dan memantau Asye terkejut ketika kini salah satu dari mereka mulai menggunakan benda tajam. Buru-buru Asye membuka ponselnya, mencari-cari suara sirine mobil polisi di YouTube Asye meneguk salivanya kasar, apa ini akan berhasil? Bagaimana jika tidak dan ia di seret ketengah-tengah mereka trus di grepe-grepe?!!

'Ga usah aj- eh buset!!'

Jleb
(Bunyi sirine polisi)

"Woyy, Polisi!! Kabur, kaburr..." Salah satu diantara mereka berteriak panik kemudian buru-buru menaiki motornya.

Mendengar kepanikan salah satu diantara mereka, mereka pun ikut panik dan buru-buru pergi dari sana.

Asye menghela nafas lega saat triknya berhasil, syukur saja di internet bunyi sirine mobil patroli polisi sudah gampang di akses.

Saat dirasanya sudah nyaman Asye pun keluar dari tempat persembunyian. Namun baru ingin melangkah pergi Asye seketika kembali bersembunyi.

Sialan kenapa tiga orang itu ga pergi-pergi? Pikir Asye ketika melihat tiga orang yang sedang mengerumuni satu orang.

Asye kehabisan akal, harus ngapain lagi dia sekarang? Seperti ketiga orang itu tidak peduli dengan suara sirine polisi dan kepanikan teman-temannya yang lain.

Saat melihat salah satu diantara ketiganya mulai menunduk meraih satu orang yang sudah terkapar kesakitan di bawah sana Asye jadi makin panik. Dilihatnya gundukan pasir didepan sana, tiba-tiba ide gila menghampiri kepalanya.

'Bodo amatt gue ga mau liat mayat!!'

PYAR

"Arghh!"

Melihat ketiga orang itu kesakitan karna pasir yang ia lempar buru-buru Asye membopong satu orang yang tadinya terkapar segera pergi dari sana.

'bangke, berat lagi ni orang!!'

"Woy, argh... Bangsatt siapa yang lempar pasir?!"

Asye bisa mendengar dengan jelas suara kesal dari ketiga orang disana, Asye berusaha sekeras mungkin mempercepat larinya.

'jangan liat belakang, ayo tinggal dua rumah lagi. Ayo Asye'

Asye sebenarnya sudah tidak kuat, namun ketika ia mendengar suara langkah saling bersahutan dengan langkah kakinya kepanikan Asye langsung naik tiga derajat.

ASYELYA AND HER WORLD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang