Suara bising dari dapur tercipta dari beradunya piring satu dengan piring yang lainnya, Ayara tengah berperang dengan piring serta gelas kotor bekas dirinya dan Edgar sarapan pagi tadi.
Usai mencuci piring, Ayara hendak mengambil sapu yang tergantung disamping pintu kamar mandi namun terhenti saat ia mendengar suara bel.
Ayara melangkah keluar, membuka pintu dan terkejut karena tak ada seorangpun disana. Aneh, ia benar-benar mendengar suara bel rumahnya berbunyi, namun mengapa sepi seperti ini?.
Wanita itu hendak memastikan, ia melangkah keluar dan kakinya menendang kotak berukuran sedang. Ayara menyerngit, kotak apa ini?.
Ayara mengangkat kotak yang sempat tertendang olehnya, apakah ini paket?. Namun siapa pengirimnya?, mengapa tak ada alamat pengirimin?. Ayara melirik perkarangan rumahnya, benar-benar sepi.
Karena rasa penasarannya, Ayara membawa masuk kotak tersebut. Ditaruhnya diatas meja, tutup kotak itu ia angkat menampilkan sebuah buku dengan secarik kertas diatasnya.
Ayara menyerngit, "Album?", gumamnya. Ia mengeluarkan album dengan sampul yang tertera tulisan Me and my beautiful friend. Rasa penasaran Ayara semakin bulat.
Ia membuka lembar pertama dari album foto yang ia dapatkan dari dalam kotak, ia sangat terkejut karena isi dari album itu adalah foto-foto lamanya dengan Vano.
Ia sangat ingat kapan foto ini diambil, semakin banyak lembaran yang ia buka. Semakin banyak pula kenangan yang kembali teringat, terlihat senyumannya yang begitu manis dengan pose-pose yang ia lakukan bersama dengan Vano.
Album itu berisi foto-foto Ayara dan Vano dari tahun ke tahun, bergitu terlihat perkembangan Vano dan Ayara. Dimulai dari mereka yang baru saja masuk sekolah TK, lanjut ke SD hingga beranjak dewasa.
Tawa Ayara terdengar saat ia melihat fotonya dan Vano, foto itu diambil oleh Lea pada saat Ayara dimarahi oleh Vano karena ketahuan beradu mulut dengan ketos di SMP.
"He kept it well", gumam Ayara, ia membuka lembaran selanjutnya. Foto itu...foto yang ia ambil bersama Vano saat baru saja selsai pendaftaran SMA. Keduanya begitu bahagia karena diterima di SMA yang mereka impi-impikan sejak SMP.