•÷•
Edgar dan Ayara baru saja sampai didepan rumah Arkanza, wanita itu menggandeng lengan kekar Edgar dan melangkah masuk dengan tidak sabar untuk melihat kucing milik Arkanza.
Pemilik rumah sudah berada diteras rumah saat mendapatkan kabar bahwa Edgar akan datang kerumahnya untuk meminjam kucing, Arkanza bangkit dari duduknya saat Edgar dan Ayara menghampirinya diteras.
"Kucingnya mana, Kak?", tanya Ayara dengan tidak sabar.
"Ada disamping, Yar. Ayo", Arkanza mengajak Edgar dan Ayara untuk kesamping rumahnya dimana kandang Layla, kucing miliknya terletak.
Dari kejauhan 1 meter, ketiganya bisa melihat kandang besar yang terlihat begitu mewah untuk hanya sekedar kandang kucing, "Ga sekalian aja kucing lo disewain aparat?", ujar Edgar menyindir.
"Maunya si gitu, Gar. Tapi gue belum nemu bodyguard buat Layla kalo gue tinggal sendiri di apartemen, lo mau ngelamar jadi bodyguardnya?", ujar Arkanza, karena ukuran kandangnya yang besar, ia bisa masuk kedalam untuk mengambil Layla.
Edgar hanya membalas ucapan Arkanza dengan tatapan tajam, "Omg, this is so cute!", ucap Ayara saat melihat kucing putih yang berada didalam gendongan Arkanza.
Pria itu keluar dari kandang dengan seekor kucing ditangannya, ia memberi alih kucing itu pada wanita cantik yang masih menggandeng tangan Edgar, "Nih, Yar", Arkanza menyodorkan kucing kesayangannya.
Gandengan tangan terlepas, Ayara menerima kucing itu dengan sangat bersemangat, "Ini mah kalo lo kasih juga gue ga akan nolak, Kak", Ayara menggendong kucing itu dengan gemas.
"Minta beli aja sama suami lo, oh iya", Arkanza merogoh saku jasnya dan mengambil secarik kertas putih yang sudah ia tuliskan jadwal makan serta main Layla, "Ini, kasih makannya tepat waktu ya, jangan sampe engga. Selsai makan usahain jangan sampe Layla tidur, lo ajak main dulu setelah 20 menit baru lo boleh masukin lagi ke kandang biar dia tidur", ucap Arkanza panjang lebar.