Episode 2.

554 46 0
                                    


Angin malam kini menerpa rambut hitam Clara yang panjang, Clara menatap bulan yang bersinar didepan   dengan sedikit semilir angin malam itu, perasaannya terlihat jadi sedikit tenang.

Dengan sedikit menyusun strategi dalam kepalanya, Clara terus berpikir bagaimana dia  bisa terus bertahan hidup disini. Clara yakin Sekarang Ayato, dia sedang memberi " tanda" pada Yui.Bisa ditebak bahwa pada malam ini, Yui dia sedang berada dikelas yang sama dengan Ayato,dan Ayato dia menyuruh Yui untuk membuatkan dia Takoyaki,dan Ayato menggunakan kesempatan itu untuk memberi "tanda" pada Yui.

  Semilir angin malam membuat Clara sedikit dingin, Clara pun semakin merapatkan almamaternya. Clara pun menatap lekat kearah bulan purnama yang ada didepannya. Clara jadi ingat dimana Kou dan Subaru pernah bertemu disini, dan memperebutkan Yui.

   Tiba-tiba Clara pun mendengar suara orang yang melangkah menuju dirinya, suara nya semakin dekat , semilir angin kencang pada malam hari ini semakin membawa bau orang itu. Semakin dekat orang itu , baunya semakin kuat , baunya tidak lah asing.

  Clara pun menolehkan lirikan matanya pada asal bau itu , dan seperti tebakannya, dia adalah salah satu dari Sakamaki bersaudara.

" Kanato sakamaki "

  Sinar bulan purnama perlahan mencerahkan Indra penglihatannya.Clara dapat dengan jelas melihat sosok nya itu.

  "Ada apa kanato ?" Tanya Clara pada kanato dengan sedikit senyum diwajahnya.

" Kenapa kau ada disini ? "

" Aku ingin sedikit menikmati malam ini diatas rooftop , memang nya kenapa ? " Tanyanya  pada kanato.

" Tidak , Hanya sekedar bertanya , lagipula aneh kau tiba-tiba bisa satu sekolah dengan kami , padahal aku dan saudara-saudara ku sempat membenci mu karena kau adalah tangan kanannya "

" Memangnya kenapa ,aku hanya sedikit ingin lebih mengenal kehidupan manusia "

" Kehidupan manusia ya , kau memang selalu memperhatikan kehidupan manusia, mengapa kau tidak mencari bank darah saja ? "

" Kanato, aku tidak perlu bank darah , aku hanya minum darah sintetis " jawab Clara sambil melangkah maju didepannya.

  Lagi-lagi angin kencan malam menerpa rambut hitam Clara, angin malam yang dingin itu dengan liar mengacak-acak rambutnya. Semilir angin itu membuat rambut hitam panjang nya menutupi Bulan yang sedang bersinar cerah dibelakang nya.

Tetapi dengan semilir angin malam itu , perasaannya jadi semakin tenang sembari mendekati laki-laki berambut ungu itu. Semakin dekat Clara dengan dia, dia semakin mundur dari Clara, dia semakin mengeratkan Teddy itu dalam pelukannya.

Laki laki itu kelihatan sedikit takut dengannya . Itulah yang sedang Clara perkirakan disini.

" Kanato... apa kau tahu dimana Ayato ? "Tanyanya dengan nada dingin.

" A..yato-kun....dia..ada dikelas , bersama dengan bank.."

" Ohh, begitu ya, apa kalian menjaga pengantin wanita kalian dengan baik kanato ??? " Tanya Clara dengan memotong pembicaraan nya.

" Memperlakukan nya dengan baik ?"

Kanato pun mulai memperlihatkan sisi psycho nya. Kanato kini tertawa terbahak bahak dengan mendengar pertanyaan Clara padanya.

" Dia adalah manusia yang tidak berharga, dia hanya kami manfaatkan darahnya "

Mendengar perkataan kanato yang sedikit menyinggung perasaan Clara , Clara pun semakin  mendekatinya, dia secara perlahan menaruh kedua tangannya dikedua bahu kanato.

My nightmare (Fanfic Diabolik Lovers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang