Episode 5.

213 18 0
                                    

Petir menyambar-nyambar di langit, kini hujan sedang turun membasahi kota kaminashi.

Petir yang menyambar dilangit memecahkan kesunyian yang terasa Malam itu. Malam itu sangat sunyi dan tentu saja tidak banyak orang yang keluar.

Wanita bersurai hitam itu sedang menerawang jauh dari dalam gedung sekolah nya. Wanita yang memiliki iris gold itu pun menghembuskan nafasnya sejenak.

Clara pun berjalan melewati lorong sekolah yang  terlihat sepi dan sunyi,sangat sunyi dan senyap.

Clara pun menoleh kearah jendela yang ada disampingnya, sejenak dia ingat dengan apa yang terjadi di kehidupan selanjutnya.

Dia pun memandang cahaya bulan yang sudah mulai meredup, karena terhalangi oleh bulan. Tetapi cahaya bulan itu masih bisa menembus awan yang menghalangi cahaya nya.

Seketika Clara teringat dengan apa yang terjadi pada dirinya sendiri, dia ingat dengan apa yang terjadi dengan dirinya sebelum dia berekarnasi didalam alur dialovers.

Wanita bersurai hitam itu pun, berjalan menuju jendela itu, dia pun menjejerkan jari-jemarinya di pinggir jendela itu, hujan yang sedang deras turun itu pun perlahan membasahi Jendela itu,dan karena jendela itu perlahan basah karena hujan, jendela itu jadi sedikit terlihat kabur.

Pemandangan yang terlihat didepan matanya pun perlahan-lahan menjadi kabur.

Tapi wanita beiris gold itu masih teringat jelas apa yang terjadi dengan dirinya ketika di kehidupan pertama nya.

~~~

Flashback on.

Seorang perempuan datang dengan membantingkan pintu yang ada didepan, terdapat ukiran kesal Di wajahnya.diapun mengambil sofa yang ada di dalam ruangannya.

Pria paruh baya yang ada didepannya tak kalah terlihat kesal dengan dirinya, pria paruh baya itu terlihat kesal dengan perempuan itu.

" Yoori, kenapa kau melakukan ini, apa kau kira mudah untuk mengeluarkan berita klarifikasi? " Tanya pria paruh baya itu dengan nada suara yang meninggi.

" Sudah ku bilang aku tidak merudung Anak-anak yang lain " Jawan perempuan yang diketahui bernama Yoori.

" Kenapa ada yang menulis berita, bahwa kau merudung Anak-anak lain, kau adalah seorang idol, sebaiknya bertingkah baik, jangan hanya didepan kamera " marah pria paruh baya itu dengan nada suara naik-turun.

" Sudah ku bilang aku tidak merudung Anak-anak lain disekolah, itu tidaklah benar..." Jawab yoori dengan ekspresi yang ketus.

"Oh begitu caramu berbicara dengan pimpinan agensi mu sendiri, lalu ini apa buktinya ? " Ketus pria paruh baya itu sambil menunjukkan layar smartphone nya yang memperlihatkan berita yang ditulis oleh salah satu pusat berita di Tokyo.

"Aku sudah mengetahui itu, jelas itu tidak lah benar. " Jelas yoori sekali lagi pada pria paruh baya itu yang merupakan pimpinan agensi yang menaungi nya.

"Lalu apa yang kau lakukan di foto ini ? , Kalau kau tidak merudung anak lain ?" Tanya pria paruh baya itu dengan suara yang agak meninggi.

Yoori pun mencoba untuk mengingat apa yang terjadi, dia pun sesaat teringat bahwa pada saat itu, bahwa dia hanya sedang sedikit mengelus rambut seorang adik kelas yang merupakan salah satu penggemar nya. Yoori pun sudah menduga bahwa pasti ada yang mengambil foto nya dan mengedit nya Kemudian memberikan nya pada salah satu pihak pusat berita dan menulis berita itu.

"Apa kah itu karena rasa iri ? " Kata yoori bermonolog dengan dirinya sendiri.

"Jadi bagaimana Yoori ?" Tanya pria paruh baya itu dengan suara yang sudah agak mereda.

My nightmare (Fanfic Diabolik Lovers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang