Permaisuri 02

5.6K 480 6
                                    

Sorry kalok banyak typo dalam penulisan book ini. But, jangan lupa untuk tetap memberikan vote sebelum membaca

.
.
.

"Min.. Jimin.. Jimin...." Sayup-sayup pemuda itu mendengar seseorang memanggil namanya. Perlahan Jimin membuka kelopak matanya




Pandangannya agak sedikit buram Karna habis bangun tidur. Akhirnya jimin memilih untuk menggosok kelopak matanya beberapa kali untuk menetralisir pandangannya



"Enggg, ini dimana?" Gumam Jimin ketika melihat ruangan itu terasa begitu asing di matanya



"Wangbi* akhirnya kau bangun juga. Aku akan memanggil beberapa pelayan untuk membantu mu bersiap. Raja sudah menunggu mu untuk makan malam" Karna mendengar orang berbicara jimin sontak menoleh ke asal suara tersebut

//*Wangbi mempunyai arti 'Ratu'. istilah ini di berikan kepada seorang yang menjadi istri dari raja atau seorang pemimpin



"Pbssstttt, hahahaha taetae ada apa dengan pakaian mu itu? Dan apa ini, kau juga mengganti pakaian ku?, Astaga taetae ini bukan hari ulang tahunku. Kenapa kau sudah membuat prank sekarang" ujar Jimin ketika melihat pakaian yang ia kenakan juga hampir sama dengan pakaian yang sahabatnya itu pakai. Bedanya miliknya terlihat lebih kalem dan elegan. Sedangkan orang yang di panggil taetae itu malah mengernyitkan dahinya tak mengerti dengan perkataan Jimin



"Maaf wangbi, tapi adakah yang salah dengan pakaian hamba? Da...dan bukan hamba yang mengganti pakaian anda wangbi"




"Tck, hentikan omong kosong mu taetae, lelucon mu sungguh tidak lucu"



"Tapi wangbi, saya..." Perkataan pemuda itu terhenti ketika tiba-tiba saja Jimin turun dari tempat tidurnya lalu menarik tangannya




"Wangbi, apa yang sedang anda lakukan, wangbi.."




"Taetae apa aku tidur terlalu lama?, Aku merasa hanya terlelap beberapa menit saja. Tapi kenapa sekarang sudah malam? Wah Daebak" Jimin terus berceloteh tanpa mau mendengarkan perkataan orang di belakangnya




"Wangbi.."



Sratttt..




"Wah... Taetae kau sangat totalitas sekali" puji Jimin saat membuka pintu ruangan itu "kau sampai jauh-jauh membawaku ke Changgyeonggung Palace* hanya untuk mengerjai ku? Wah taetae, kau harus di beri penghargaan untuk ini"

//*Changgyeonggung Palace atau Istana Changgyeong adalah istana yang berlokasi di Seoul, Korea Selatan. Changgyeonggung Palace aslinya adalah bangunan istana musimi panas dari kaisar Dinasti Goryeo yang dibangun pada tahun 1104, kemudian diwariskan ke Dinasti Joseon  dan merupakan salah satu dari Lima Istana Besar Dinasti Joseon. Kini istana itu di buka untuk umum dan di jadikan tempat wisata (sumber : Wikipedia)





"Anae*" mereka berdua kompak menoleh ke asal suara

//*anae menjadi panggilan sayang dalam Bahasa Korea yang berarti istriku. Panggilan ini biasa digunakan dalam situasi formal. (Anae biasa di gunakan untuk pasangan yang baru menikah. Tapi gua sengaja ngambil ini supaya terkesan berbeda aje)



"Jeonha*" pegangan tangan Jimin terlepas Karna sahabatnya itu bersujud memberi hormat pada pemuda di depannya

//*Jeonha digunakan untuk menyebut ‘Yang Mulia’. Makanya, dalam drama saeguk, raja sering disebut dengan panggilan ‘Jeonha’



"Je...jeonha?" Jimin semakin tak mengerti. Segitunya taehyung ingin mengerjai dirinya. Bahkan dia sampai rela menyewa seorang aktor tampan untuk membantunya



"Anae, apa yang membuat mu begitu lama? Ayo, Daebi mama* sudah menunggu kita" pemuda itu menarik tangan Jimin

//*Daebi merujuk pada ibunda ratu, yaitu ibu dari raja atau yang biasa disebut ibu suri. Saat raja yang naik tahta masih di bawah umur, biasanya kekuasaan akan dipegang oleh ibu suri.




"Tunggu" Jimin menarik tangannya dari genggaman pemuda itu. Jeongha? Daebi?. Jimin kembali melihat wajah pemuda itu "wajahnya terlihat tidak asing, sepertinya aku pernah melihat wajah itu. Tapi dimana?" Sedetik kemudian mata pemuda itu membulat kaget



"Buku itu" teriak Jimin spontan. Ya, ia sangat yakin jika pemuda di depannya ini sama persis dengan ilustrasi karakter yang ada di dalam buku novel yang baru saja ia baca




"Anae kau kenapa? Dan buku apa yang kau maksudkan?"



"Ini pasti mimpi. Ya, ini mimpi" Jimin mencoba mencubit pipinya untuk membuktikan kebenarannya



"Ini sakit" gumamnya "berarti I...ini, TIDAK!!!!!!!!!!!"




"Anae.... Anae...." Semua orang yang ada di tempat itu panik ketika tubuh mungil Jimin tiba-tiba saja ambruk tidak sadarkan diri


"Cepat panggilkan tabib kerajaan. Dan suruh dia ke kamar permaisuri"



"Baik jeonha" pemuda itu mengangkat tubuh jimin dengan hati-hati lalu membawanya kembali ke kamar mereka


.
.
.

TBC

Ini gua up bener-bener sesuai mood. Jadi kalok nantinya gua bakalan lama upnya mohon di maklumi

Jangan lupa untuk memberikan vote dan komen

Terimakasih

Permaisuri [KOOKMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang