Ada yang masih nungguin gak? Jangan lupa vote ya
***
"Apa kau ingat? saat pertama kali kau datang ke istana ini? Ah mungkin kau sudah lupa. Kau begitu kecil saat itu" ibu suri tiba-tiba diam seperti sedang mencoba mengingat sesuatu "ah aku ingat, saat itu usiamu baru lima tahun saat penasihat Park membawa mu kemari
Awalnya, kami semua mengira kau adalah seorang putri Karna postur tubuh mu yang kecil serta wajah mu yang begitu cantik
Kami begitu senang, bahkan aku jatuh cinta pada anak mungil itu. Bukan hanya aku, semua orang di istana juga merasakan hal itu" ibu suri menarik nafas panjang "terutama Jungkook. Putra ku,
Kalian sangat dekat, bahkan kalian terlihat akrab walau baru pertama kali bertemu. Kau mengingatnya?" Jimin masih tetap dalam kebisuannya
Ibu suri tetap melanjutkan ceritanya sambil mengelus rambut Jimin hingga pemuda itu mulai terlelap akibat usapan lembut yang ia rasakan
"Kalian tumbuh bersama dan sama sekali tidak bisa di pisahkan. Dulu tidak sulit menemukan kalian berdua, sebab dimana ada Jungkook pasti ada dirimu, begitupun sebaliknya" sang ibu suri terkekeh pelan saat mengingat masa kecil putra-putranya
"Anak ku, apa kau ingat? Jungkook pernah tidak sengaja menumpahkan tinta pada berkas milik raja. Karena takut di marahi kalian berdua memilih diam saat raja bertanya pada kalian
Beliau sangat marah pada saat itu, karena takut Jungkook akan mendapat hukuman kau malah mengaku jika kau lah yang menumpahkan tinta itu pada berkas raja dengan wajah memerah dan mata yang berkaca-kaca, anehnya setelah kau mengaku Jungkook malah ikut-ikutan. Dia membelamu dan mengatakan jika dialah yang merusak dokumen itu" entah mengapa mengingat cerita itu selalu sukses membuat wanita paruh baya itu tersenyum
dan pada akhirnya kalian berdua mendapatkan hukumannya" ibu suri kembali terkekeh pelan "kalian dihukum untuk tidak bertemu selama satu minggu. Namun karena hal itu kalian berdua malah jatuh sakit setelahnya" wanita itu menunduk lalu tersenyum saat melihat pemuda yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri itu sudah terlelap di pangkuannya
"Kau benar-benar anak yang sangat baik Jimin, ku harap suatu saat nanti kau bisa memaafkan Jungkook dan menerimanya kembali. Seperti dulu"
***
Jimin berlarian di sepanjang koridor istana di ikuti beberapa pelayan di belakangnya, pasalnya tadi ada seorang penjaga yang memberitahukan jika Jeongwan saat ini sedang menangis mencarinya
Pemuda mungil itu terlihat semakin panik saat dirinya mendengar suara tangisan Jeongwan padahal jarak mereka masih jauh
Brakkkkk
"Auh" Jimin yang terlalu fokus pada kamar Jeongwan tidak sengaja menabrak seorang pelayan yang sedang membawa kuah panas dan kuah itu tidak sengaja sedikit mengenai kaki Jimin namun untunglah hanbok yang ia kenakan cukup tebal hingga kuah itu tidak terlalu terasa saat menyentuh kulitnya
Jimin menunduk kebawah mata sipitnya agak melebar ketika melihat orang yang baru saja ia tabrak. Tangannya terlihat memerah, mungkinkah tangan wanita itu terkena tumpahan kuah panas itu juga. "Ma...maaf tuan saya benar-benar tidak sengaja" wanita itu menunduk dengan tangan gemetar membersihkan hanbok yang Jimin kenakan, Jimin memundurkan tubuhnya,
"a.."
"Apa yang kau lakukan!!!!" Terdengar suara bentakan dari arah belakangnya. Seorang penjaga datang lalu mendorong tubuh pelayan itu hingga terjerembab ke belakang. Jimin melotot kaget, bukan karena tindakan tidak baik dari sang pengawal akan tetapi ketika ia melihat siapa yang baru saja ia tabrak
KAMU SEDANG MEMBACA
Permaisuri [KOOKMIN]
FanfictionTerjebak dalam dunia fiksi dan yang lebih parahnya lagi dia menjadi tokoh antagonis dalam cerita itu. bagaimana nasib Jimin selanjutnya??? 🏅 01 #kpopbl 240622 🏅 01 #transition 250622 🏅 01 #kookmin 190622 🏅 01 #ceritalokal 070822 🏅 01 #jm 200822...