Jangan lupa vote sebelum membaca. Typo bertebaran, jadi mohon di maklumi
Happy reading
.
.
.Malam ini dingin terasa menusuk kulit. Jimin mengeratkan selimut yang menutupi tubuh kurusnya "kenapa dingin sekali" gumamnya lalu menarik kakinya. Tubuh kecil itu terlihat meringkuk seperti bayi di dalam selimut
"Buin" tubuh Jimin tersentak kaget. Oh gosh, ia terlalu fokus mencari kehangatan di dalam selimut hingga tidak mendengar suara pintu terbuka
Jimin membalikkan tubuhnya. Matanya sipitnya agak membulat, sial. Tampan, itulah kata pertama yang terbesit dalam benak jimin ketika melihat sosok suaminya itu. Bahkan sosok itu terlihat sangat sempurna di bawah terpaan sinar rembulan
"Buin apa kau kedinginan?" Laki-laki itu mendekat lalu ikut masuk kedalam selimut. Memeluk tubuh mungil Jimin dalam dekapannya
Lagi-lagi tubuh Jimin tersentak. Sungguh Jimin tidak bisa menebak pemuda ini, dia penuh akan kejutan. Jimin bersikut ingin melepaskan diri dari pelukan suaminya itu
Namun, bukannya terlepas Jungkook malah semakin mengeratkan pelukannya "jangan bergerak buin. Aku akan menghangatkan tubuh mu"
"Ta.." suara Jimin terhenti. Pandangan mereka bertemu.
Hening, mereka berdua terdiam. Dan sibuk dengan pikirannya masing-masing. Entah ini hanya perasaan Jimin saja atau memang wajah pemuda itu terlihat semakin mendekat padanya
"Dia akan mencium Ku?" Batin Jimin gusar "Ah, aku haus" Jimin memalingkan wajahnya ketika merasakan wajah Jungkook hanya berjarak beberapa senti dari wajahnya
Buru-buru pemuda mungil itu bangkit melepaskan pelukan suaminya. Terdengar helaan nafas kecewa dari sang raja
"kau mau kemana buin?" Tanya jungkook ketika Jimin hendak beranjak dari tempat tidur mereka
"A...aku haus, ya aku haus" terkutuk lah mulut jimin yang tiba-tiba saja gagap di waktu yang sangat tidak tepat
"Kau masih belum memaafkan ku?" Tubuh Jimin membatu, bahkan kakinya yang sudah hampir menyentuh lantai kini hanya menggantung begitu saja
"Maaf karena sudah melakukannya pada mu. Tapi aku mohon, jangan benci anak kita lagi. Dia tidak ada hubungannya dengan kesalahan yang telah aku perbuat pada mu" Jimin tetap diam tak menjawab, sebenarnya pemuda itu sama sekali tidak mengerti apa yang sebenarnya suaminya itu maksudkan
"Aku senang kau sudah mulai menerima Jeongwan. Aku berharap suatu saat nanti kau juga akan menerima diriku" terjadi jeda cukup lama " istirahatlah buin. Maaf sudah mengganggu mu" Jimin merasakan pergerakan dari sampingnya, tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki menjauh lalu pintu tertutup
"Hahhh.... Hahhh.... Hahhhh.... Apa itu tadi" gumam Jimin, sungguh suasana barusan membuatnya tertekan, bahkan entah sejak kapan Jimin menahan napasnya
"Sebenarnya apa yang terjadi pada ratu sebelumnya? Kenapa ia sangat membenci raja dan putranya sendiri? Bahkan dia memilih berkhianat dengan berselingkuh dengan panglimanya sendiri. Aghhhj" Jimin meremas rambutnya gemas "dasar buku sialan" pekiknya "kenapa tidak ada penjelasan sedikitpun di buku itu sebelumnya. Bahkan Ahjeossi itu tak muncul lagi. Ini benar-benar menyebalkan" Jimin terdiam sejenak "aku harus menemukan wanita itu dan menyatukan mereka berdua. Ya, mungkin aku akan mendapatkan jawabnya saat mereka sudah bersatu. Aku harus mencarinya besok. Aku harus menemukannya. Harus"
.
.
.
.TBC
Up dikit-dikit biar kalian makin greget. Gimana? Mau di bikin happy end atau sad? Komen ya
Jangan lupa untuk vote
Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Permaisuri [KOOKMIN]
FanfictionTerjebak dalam dunia fiksi dan yang lebih parahnya lagi dia menjadi tokoh antagonis dalam cerita itu. bagaimana nasib Jimin selanjutnya??? 🏅 01 #kpopbl 240622 🏅 01 #transition 250622 🏅 01 #kookmin 190622 🏅 01 #ceritalokal 070822 🏅 01 #jm 200822...