SKIP KALO GAK SUKA, GUA YAKIN INI BAKALAN DI LUAR EKSPEKTASI KALIAN SEMUA. BAGI YANG MAU TETAP LANJUT, JANGAN LUPA KLIK TANDA BINTANG BUAT MENGAPRESIASI KARYA GUA. THANKS
***
"Kau terlihat sangat bahagia sekarang" Jimin menoleh. Di sana, sosok sahabatnya berdiri tak jauh dari tempatnya
"Taetae" taehyung tersenyum lalu mendekat
"Apa kau bahagia dengan pilihan mu Jimin?" Pemuda cantik itu mengangguk yakin "tentu saja aku bahagia Tae. Kenapa kau bertanya seperti itu?"
"Tidak, hanya saja kau terlihat selalu termenung belakangan ini" Jimin terdiam. Ia tidak bisa berbohong dengan perasaannya sendiri, walau ini sudah berjalan lebih dari satu bulan dari kejadian itu
Tapi terkadang Jimin masih terus bertanya-tanya dalam pikirannya. Apakah pilihannya ini sudah tepat atau tidak. Karna jujur saja bayang-bayang kenangan masa lalunya terkadang datang menghampiri dan membuat perasaan Jimin kembali gundah
Jimin mencoba tersenyum untuk menutupi semua kegundahan hatinya "aku baik-baik saja taetae. Aku bahagia sekarang"
Taehyung mengangguk "kuharap seperti itu"
"Eomeoni" mereka berdua kompak menoleh ke asal suara, Jimin tersenyum
"Sepertinya aku harus pergi sekarang" ujar taehyung. Jimin kembali mengalihkan perhatiannya pada sahabatnya itu "taetae"
"Ya?"
"Terimakasih" taehyung mengangguk lalu membungkuk memberi hormat "semoga kau selalu sejahtera. Wangbi" ujarnya lalu pergi
"Untuk mu juga" gumam Jimin sambil menatap punggung sahabatnya itu yang mulai menjauh
//Bingung? Oke mari kita flashback pada satu bulan yang lalu dimana Jimin di hadapkan pada dua pilihan sulit yaitu kembali ke dunianya atau bertahan dengan cintanya
"Jadi apa yang kau pilih Wangbi?"
Jimin terlihat sedikit terbebani dengan pilihan itu, di satu sisi dia ingin kembali namun di sisi lain ia merasa jika ini adalah dunianya sekarang. Ia benar-benar bingung
"Wangbi"
"A... Aku, jika aku kembali ke dunia ku yang sebenarnya lalu apa yang akan terjadi di sini?" Bukannya menjawab Jimin malah balik bertanya
"Maka jiwa kalian akan tertukar kembali, dan seperti yang kau tau. Ramalan itu, itu akan terjadi jika Jimin yang dahulu kembali" Jimin menggigit pipi dalamnya "ini sulit" batinnya
"Paman aku,....."
"Eomeoni"
"Jeongwan" ya itu suara putranya, tapi dimana?!
"Eomeoni, bangun hikssss jangan tinggalkan Jeowo eomeoni"
"Jeongwan. Paman kau juga mendengarnya bukan. Jeowoo" Jimin mulai berteriak memanggil putranya itu
"Dia tidak akan mendengar mu Wangbi"
"Kenapa?" Tanya Jimin tak mengerti
"Kita sedang berada di alam bawah sadar mu, jadi percuma saja memanggilnya dari sini, dia tidak akan merespon" Jimin mengerucutkan bibirnya
"Lalu apa pilihan mu wangbi?" Pertanyaannya itu lagi,
"Aku masih bingung paman. Jika aku kembali, maka dinasti ini akan hancur karena ulah ku, Tapi" Jimin nampak semakin ragu "tapi jika aku tetap di sini bagaimana dengan panglima Kim dan yeonji, mereka pasti sudah membenciku sekarang. Aku tidak ingin hidup dengan rasa kebencian di sekelilingku paman" Younha tersenyum, ia mengerti semua yang Jimin rasakan saat ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Permaisuri [KOOKMIN]
Fiksi PenggemarTerjebak dalam dunia fiksi dan yang lebih parahnya lagi dia menjadi tokoh antagonis dalam cerita itu. bagaimana nasib Jimin selanjutnya??? 🏅 01 #kpopbl 240622 🏅 01 #transition 250622 🏅 01 #kookmin 190622 🏅 01 #ceritalokal 070822 🏅 01 #jm 200822...