Semoga masih ada yang minta
Jangan lupa klik tanda bintang ya. Thanks
And happy reading
***
Jungkook menatap tajam ke arah taman pribadi milik Jimin. Dimana di sana sang pemilik sedang tertawa lepas bersama pelayan pribadinya
Sebenarnya mereka tidak hanya sedang berdua saja, akan tetapi ada Jeongwan dan anak yang di bawa oleh Jimin beberapa hari yang lalu juga di sana
Entahlah ini hanya perasaannya saja atau memang akhir-akhir ini Jimin memang semakin dekat dengan wanita itu
"Huft..." Jungkook memijit pelipisnya pelan, sepertinya ia terlalu banyak mengerutkan keningnya itu akhir-akhir ini
"Jeongha"
Jungkook sedikit menoleh ke belakang. Lalu kembali fokus kepada dunianya "Ada apa?" Ujarnya dingin
"Maaf Jeonha. Para menteri sudah menunggu anda untuk memulai pertemuan"
Terdengar suara decakan tak suka dari pemuda itu. Ia nampak sangat terganggu dengan kedatang pemuda lain di belakangnya. Jungkook berbalik lalu pergi tanpa mengatakan apapun
Sedangkan pemuda yang sedari tadi hanya bisa menunduk kini mendongakkan kepalanya. Ia menatap ke arah di mana pandangan Jungkook tadi tertuju dengan tatapan yang sulit di artikan
Dia menghela nafasnya lemah, lalu berbalik pergi mengikuti sang raja yang sudah terlebih dahulu meninggalkan taman pribadi sang permaisuri itu
***
Perdebatan yang alot selalu sukses membuat kepala Jungkook serasa seakan mau pecah. Kenapa para orang tua menyebalkan seperti mereka masih ada di muka bumi ini
Sungguh keberadaan mereka hanya membuat kepalanya semakin berdenyut nyeri
"penasihat Byun"
Seorang pemuda dengan perawakan kecil dan wajah cukup rupawan berdiri dari duduknya "hamba Jeonha" ujar pemuda itu sambil membungkukkan tubuhnya
"Bagaimana pendapatmu tentang masalah ini?"
"Menurut saya kita memang harus membangun pusat kesehatan seperti yang telah di usulkan oleh Wangbi Jeonha"
"Tapi Jeonha" seorang pria nampak berdiri menyela perkataan penasehat Byun
Jungkook menatap tajam pada orang itu "Mentri Kang, aku merasa sangat terhormat jika kau menjaga sikap mu dan kembali ke tempat mu, biarkan penasihat ku menyelesaikan perkataannya" pria itu menampakkan wajah tak sukanya, namun ia tetap mengikuti perintah sang raja
Ya, seperti tebakan kalian. Perdebatan ini masih tentang pembangunan yang Jimin usulkan beberapa hari yang lalu
Para tetua menyebalkan itu menggunakan seribu satu alasan untuk menentang dirinya, maka dari itu pembangunan itu sampai saat ini belum juga terealisasikan
"Lanjutkan"
Pemuda Byun itu mengangguk "saya setuju dengan usulan Wangbi karena menurut saya, dengan pembangunan tersebut akan menambah tingkat kesejahteraan dalam masyarakat serta meminimalisir tingkat kematian yang terjadi akibat tidak adanya biaya untuk berobat. Maka dari itu saya rasa pembangunan ini memang sangat di perlukan jeongha" Jungkook mengangguk setuju
"Itu bagus" jungkook terdiam sejenak, kembali menatap tajam ke arah para tetua yang sedari awal menentang dirinya "ada yang masih tidak setuju dengan usulan ini?" Pria yang tadi menyela terlihat kembali hendak membuka suaranya
"Jika ada yang tidak setuju, maka majulah" potong Jungkook sebelum pria itu berbicara "Tunjukkan wajah kalian, kemukakan alasan mengapa kalian tidak setuju dan keuntungan apa yang akan di hasilkan dari pendapat kalian tersebut. Jika pendapat yang akan kalian kemukakan hanya sekedar omong kosong dan malah mempersulit rakyat ku. Maka, akan ku pastikan kepala kalian akan terpisah dengan tubuhnya saat itu juga" ujar Jungkook dengan wajah dinginnya
Dia kembali menatap pada kubu yang menentang kebijakannya, mereka semua nampak tertunduk diam. Senyuman miring tercetak jelas di wajah tampan itu, dia sangat puas jika berhasil membuat orang bertekuk lutut di hadapannya
"Penasehat Byun"
"Hamba Jeonha"
"Pilih lokasi yang tepat untuk melakukan pembangunan itu, kau ku tunjuk sebagai pengawas dalam pembangunan yang akan kita lakukan nanti, bawa juga panglima Kim untuk membantu mu di sana"
"Ah dan ya. Ada sesuatu yang perlu aku tegaskan di sini. Pembangunan ini berada di bawah pengawasan ku langsung, jadi jika aku menemukan seseorang melakukan kecurangan di dalamnya, akan ku pastikan dia, beserta seluruh keluarganya akan menjadi hidangan mewah peliharaan ku di hutan terlarang" setelah mengatakan itu jungkook langsung berdiri dan meninggalkan singgasananya tanpa harus repot-repot menutup rapat itu di ikuti penasehat Byun dan panglima Kim di belakangnya
Bukan tanpa alasan Jungkook mengatakan hal seperti itu. Ia tau jika selama ini banyak kecurangan yang di lakukan oleh para petinggi kerajaan dan konspirasi yang mereka lakukan di belakangnya. Tapi tenang saja, akan Jungkook pastikan jika ini tidak akan bertahan lama, tikus-tikus itu harus segera di basmi sebelum membuat kerusakan yang lebih jauh
***
"Bagaimana?" Tanya jungkook pada dua orang yang ada di belakangnya
"Kami sudah berhasil mengumpulkan bukti seperti yang anda perintahkan Jeonha, kami juga sudah membayar beberapa orang untuk menjadi saksi palsu saat di persidangan nanti" jawab salah seorang pemuda yang berperawakan lebih kecil
Jungkook tersenyum, ah atau lebih tepatnya menyeringai "itu bagus" ujarnya "aku akan pastikan mereka akan tersiksa hingga kematian terasa lebih baik dari pada hidup mereka" Jungkook tertawa bak psikopat gila
Inilah wajah aslinya. Jika kalian mengira jika ia adalah orang yang baik dan penuh kehangatan maka kalian salah besar
Sebenarnya dia adalah pria licik dan egois, ia akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan tak terkecuali untuk istrinya, Jimin
Lalu mengapa saat bersama Jimin ia terlihat hangat dan penuh kasih. Itu hanya topengnya saja, bukan sudah ku katakan jika dia pria yang licik. Semua itu ia lakukan tentu hanya untuk mendapatkan hati istrinya itu kembali
***
"Apa yang sedang kau lakukan?" Tubuh Jimin tersentak kaget saat tiba-tiba saja ada yang memeluknya dari belakang
"Nampyeon" tentu saja Jimin tau siapa yang ada di belakangnya, dia sangat hafal dengan suara dan aroma yang datang dari pria itu
Jungkook melepaskan pelukannya lalu berjalan mengitari tubuh Jimin dan duduk di depan pemuda cantik itu
"Sebenarnya apa yang sedang istri cantik ku ini lakukan"
"Lihatlah aku sedang merajut" ujar Jimin sambil memperlihatkan hasil rajutannya dengan bangga
Jungkook tersenyum melihat wajah riang istrinya "itu bagus" pujinya "aku tak pernah tau kau pandai merajut" Jimin terkekeh sambil tersipu malu mendengar pujian dari suaminya
"Aku mempelajarinya"
"Benarkah?" Jimin mengangguk semangat ketika melihat antusiasme dari pemuda di depannya "yeonji yang mengajariku, nampyeon apa kau tau? Dia sangat pandai dalam berbagai hal. Seperti memasak, merajut, oh...oh.... Dia bahkan pandai menyanyi. Suaranya sangat indah"
Wajah Jungkook mengeras, tangannya terkepal "wanita itu" batin Jungkook marah "aku harus segera menyingkirkannya. Harus"
***
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Permaisuri [KOOKMIN]
Fiksi PenggemarTerjebak dalam dunia fiksi dan yang lebih parahnya lagi dia menjadi tokoh antagonis dalam cerita itu. bagaimana nasib Jimin selanjutnya??? 🏅 01 #kpopbl 240622 🏅 01 #transition 250622 🏅 01 #kookmin 190622 🏅 01 #ceritalokal 070822 🏅 01 #jm 200822...