Cerita ini tergolong cerita Dewasa dan buat yang masih di bawah umur tolong Skip aja ya.. Thanks 😊
***
Holly adalah seorang wanita kaya raya yang telah memiliki perusahaan minuman anggur di berbagai negara.
Dengan segala macam urusan bisnis yang pa...
Setelah ku berikan ponsel itu padanya, tak lama ia mencabut alat2 yang ia tancapkan di area sensitif ku..
"Ahh"
Rasanya lega sekali.. Kini tubuhku terasa lemas. Kedua kaki ku terasa semakin nyeri.
Dokter menyankan kaki ku harus di operasi dan di pasang pen.. Namun dia tak menyetujui hal itu. Apakah memang tak ingin aku sembuh dan bisa berjalan normal seperti dulu? Bahkan untuk berdiri menopang tubuhku saja sekarang aku tak sanggup.
Aku hanya bisa meneteskan air mata menahan rasa sakit ini. Namun aku juga bersyukur bisa menghubungi Jiwoo dan ayah. Setidak nya rasa rinduku pada mereka bisa sedikit terobati.
"Kau beristirahatlah. Ini.. Kenakan lagi celana dalam mu" Ucapnya sembari melempar celana dalam itu ke wajahku.
"Apa dia benar2 berhenti menyiksaku malam ini?" batin ku
Ku coba mengenakan kembali celana dalam ku dalam posisi duduk diatas bed. Rasanya sangat sulit, bergerak sedikit saja kaki ku terasa sangat nyeri.
Tiba2 dia mendekat ke arahku dan membantuku mengenakan celana dalam ku kembali.
"Seperti ini saja tidak bisa? Dasar bodoh !!" umpatnya
"Terimakasih nona" ucapku yang tak berani menatapnya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sudah tidurlah.. Aku takan menyiksamu malam ini" Ucapnya yang tiba2 mengusap sisa air mata di pipiku
Dia pun membantuku merebahkan tubuhku dengan mendaratkan sebuah kecupan lembut di bibirku.
Hal ini membuat ku terkejut menatap wajahnya hingga kedua tatapan kami saling bertemu.
"Ah.. Emm.. Cepat pejamkan matamu agar kau bisa segera keluar dari rumah sakit ini !! Buang2 uang ku saja !!! Yakk.. Mengapa berani menatapku seperti itu huh!!" bentak nya.
segera ku pejamkan kedua mataku meski aku belum merasa ngantuk.
(Author Pov)
Setelah melihat Sunwoo memejamkan kedua matanya, kini Holly duduk di sofa dan menundukan kepalanya yang di sangga kedua tangan nya.
"Tentu.. Tentu saja dia orang baik.. Emmmh.. Dia sangat baik pada unnie.. Kau tau, unnie slalu di ajaknya makan makanan yang enak di restoran yang mewah, dia selalu mengajak unnie berbelanja, pergi ke salon kecantikan, dan berlibur keliling luar negri. Dia sangat baik pada unnie.. Apapun yang unnie inginkan slalu ia turuti, Jadi jangan pernah berfikir yang tidak2 tentang nya ya.."
Sepenggal percakapan Sunwoo bersama adiknya melalui telepon terus terngiang di benak Holly.
"Padahal bisa saja kau jujur menceritakan bagaimana kejamnya aku menyiksamu disini. Tapi mengapa kau justru menunjukan pada keluarga mu bahwa aku adalah seseorang yang baik? Mengapa kau mencoba menyiksa ku dalan rasa bersalah seperti saat ini?" batin Holly