Cerita ini tergolong cerita Dewasa dan buat yang masih di bawah umur tolong Skip aja ya.. Thanks 😊
***
Holly adalah seorang wanita kaya raya yang telah memiliki perusahaan minuman anggur di berbagai negara.
Dengan segala macam urusan bisnis yang pa...
Aku mulai terbangun ketika tak sengaja ku dengar suara dering telepon di sekitar ku.
Ku buka kedua kelopak mataku, betapa terkejut nya saat ku melihat seseorang yang biasa menyiksa ku kini terlelap di samping ku, bahkan telapak tangan nya menggenggam tangan ku begitu erat.
Dia terlihat sangat cantik jika ku perhatikan dari dekat seperti ini, ku rapikan surai rambut yang menutupi wajahnya.
Entah mengapa aku merasa sangat bahagia bisa bebas memandang wajahnya tanpa rasa takut seperti ini.
Tiba-tiba ia membuka kedua matanya ketika aku sedang tersenyum membelai pipinya.
Dengan segera ku berniat menyingkirkan tangan ku dari wajahnya. Namun ia justru menahan pergelangan tangan ku dan menatapku lekat.
Dia terus menatapku dan perlahan Mendekatkan wajahnya ke arahku.
Kurasakan hembusan nafasnya yang semakin lama semakin terasa jelas.
Tak lama bibir ku pun berhasil di lumat oleh bibirnya. Namun kali ini sangat berbeda dengan biasanya. Ya.. Dia menciumku dengan sangat lembut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bibir bawahku di hisap perlahan oleh nya yang di lanjutkan dengan bibir atas ku. Kini ia menjulurkan lidahnya dan menjelajahi langit mulutku.
"Emmmphh"
Sesekali ia menghisap lidahku hingga kami beradu lidah satu sama lain. Ciuman ini benar2 terasa sangat lembut.
Ketika kedua mata kami saling menatap hingga aku mulai terhanyut dalam suasana, tiba2 ia menghentikan ciuman itu dan mengalihkan pandangan nya dari ku.
Rasanya ingin sekali ku bertanya "kau kenapa? Ada apa? Mengapa berhenti?"
Namun kini aku tak memiliki keberanian bicara banyak dengan nya, tak seperti saat awal kami saling mengenal.
Yang bisa ku lakukan hanya diam menundukan pandangan ku darinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.