"Selamat tuan Kim, istri anda tengah mengandung dengan usia 3 bulan."
Pria dengan marga Kim berdiri membeku saat mendengar informasi itu. Buku jarinya mengepal erat. Pikiran Kim Taeyong terbakar dengan ganas.
Kabut merah terasa nyata melapisi matanya. Saat wanita yang sebelumnya di dalam pelukan kini berjalan tanpa kepedulian dari yang lain.
Dita mengikuti langkah besar Taeyong. Dia mengambil dua kali ruang untuk mengejarnya.
Tidak ada kebisingan di dalam mobil. Baik Taeyong maupun Dita terus mengatupkan bibirnya.
Suasana semakin mencekik, dengan rasa khawatir, Dita meletakan sedikit harga dirinya jauh kebelakang.
"Oppa! Kenapa kau terus diam? Apa yang salah?" Dita menatap Taeyong cemas.
Taeyong menggertakan giginya. Dia dalam kemarahan penuh namun Dita bersikap seolah tidak terjadi apapun. "Katakan padaku! Anak siapa yang sudah kau kandung?" Tanyanya menahan amarah yang siap meledak.
Terkejut! Wajah Dita tanpa kepura-puraan. Mata jernihnya mencari kejelasan dari wajah Taeyong. "Apa maksudmu?"
"Apa maksudku?!" Taeyong menaikan sedikit suaranya. Tinju Taeyong mendarat di roda kemudi dan tatapan membunuh dia lemparkan pada wanita yang sangat dicintainya. "Tidakkah kau tau. . Aku mempercayaimu! Tapi kau bermain gila di belakang punggungku. Tidak hanya itu bahkan kau berani memiliki sampah di dalam rahim mu dari orang lain! Dita kau cukup punya nyali! Kau pikir aku pria idiot yang dapat kau bohongi, huh?! Kau wanita kotor! Demi tuhan aku akan memutuskan pertunangan kita."
Taeyong tidak mendapatkan respon apapun dari Dita. Gadis itu hanya menatapnya tanpa emosi seolah dia sedang mencerna segala informasi.
"Kau bingung? Kau tidak mengerti? Aku tidak pernah menyentuhmu tapi dengan ajaibnya kau sekarang sedang hamil? Wow Dita! Kau luar biasa! Kupikir kau adalah wanita yang terhormat tapi nyatanya kau tidak lebih dari seorang pelacur!"
Plak!!!!
"Lakukan apapun yang ingin kau lakukan! Kau ingin kita mengakhiri pertunangan? Maka lakukan!" Dita meraih cincin di jari manisnya. Dia meletakan cincin tersebut di dashboard mobil Taeyong. Tanpa mengucapkan pembelaan apapun. Dia hanya melangkah maju, menjauhi mobil pria yang telah lama mengisi hatinya namun dengan satu pukulan dia telah di hancurkan hingga ke dasar.
Mata Dita memerah. Dia berjalan sembari memegang perut datarnya. Kupikir dia akan memberiku waktu untuk menjelaskan. Tapi faktanya dia telah menginjakku tanpa belas.
Dita duduk berjongkok di sudut gang. Dia menyembunyikan wajah yang sembab. Sebuah kenangan cukup kelam menguasai pikirannya. Kenangan kotor penuh amarah.
"Eonni! Minumlah bersamaku. Ini adalah ulang tahunku yang berharga. Aku ingin semua orang bersenang-senang, oke?!"
Ningning, adik tiri dari Dita terus menyodorkan gelas alkohol padanya. Ini adalah malam ulang tahun adiknya. Dia tidak ingin memberi kesan buruk pada semua orang. Dengan enggan dia segera meraih gelas tersebut.
Terlalu bodoh. Dita begitu percaya padanya. Tanpa rasa curiga dia menenggak alkohol dengan kandungan afrodisiak.
5 menit berlalu, effek dari obat itu mulai bekerja. Dita merasakan panas yang membakar, dia nyaris tercekik oleh gairahnya sendiri.
."eonni! Apa kau baik-baik saja, eoh?" Tanya ningning menampilkan kecemasan diwajahnya.
"Kepalaku terasa pusing. Kurasa aku sedikit demam." Jawab Dita sembari memijit pelipisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pampering Little wife
FanfictionDita datang dengan begitu banyak keluhan. Dia ingin memukul seluruh anggota keluarga Cho, Dia akan melakukan berbagai cara agar mereka menerima kejatuhan. Dita akan menjual jiwanya pada iblis, jika hal itu bisa menghancurkan dan memuaskan keluhannya...