Bagian kedelapan

11.4K 1.3K 123
                                    

Haruto berpikir dalam keluarga nya Mashiho lah yang paling baik, sebab selama satu minggu ini hanya Mashi lah yang selalu pengertian terhadap nya.

Namun hari ini, semua pemikiran haruto goyah karena mendaptkan sebuah fakta bahwa selama ini dalang dari pembullyan yang ia alami adalah kakaknya sendiri.

"Minggir"

"Haru-"

Haruto menatap datar pada Mashi yang masih terdiam, ia menerobos melewati kerumunan para murid yang mendapatkan tontonan gratis pagi ini.

Haruto memasuki kelas yang sudah ia yakini sebagai kelasnya. ia sudah diberi tahu oleh asahi sebelumnya.

Brak!

"Bajingan!"

Dengan penuh amarah kaki haruto menendang pintu kelas dengan keras, membuat beberapa siswa memekik terkejut.

Ia melemparkan tasnya pada bangku barisan kedua pojok jendela, persetan dengan kursi siapa yang tengah ia duduki, haruto tak peduli itu.

Dia, beneran Haruto?

Si cupu itu kan?

Tadi aku denger dia berangkat dengan kedua kakak nya

Apa mashi dan asahi tidak jijik berdekatan dengan si cupu?

Katanya dia amnesia

Brak!

"BERISIK ANJING!"

Dengan nafas memburu haruto menggebrak meja sekuat tenaga, keadaan kelas yang semula penuh bisik-bisik mendadak hening.

Aura yang dikeluarkan oleh si bungsu Keluarga kim kini tak seperti biasanya, mata tajam kian menusuk yang dulu selalu menunduk kini menatap mereka nyalang.

"Siapa yang kalian sebut cupu?" Semua murid terdiam memandang satu sama lain. Mereka enggan menjawab pertanyaan yang haruto lontarkan.

Haruto berdecih, dasar manusia bodoh. Beraninya hanya main belakang

"Kalau gak punya malu seenggaknya punya otak. Tolol" Umpat lelaki itu kemudian kembali duduk, haruto menyandarkan punggungnya pada kursi.

Ia melihat kearah luar, pemandangan yang cukup bagus.

Tak lama guru dengan kacamata tebal masuk, sudah Haru pastikan kalau guru itu adalah guru matematika.

Guru matematika selalu punya ciri khas, menurutnya.

"Selamat pagi"

"PAGI"

Semua murid menjawab kompak, guru yang bernama pak D.O dengan kacamata bulat yang menjadi ciri khasnya.

Guru yang sangat ditakuti oleh semua murid karena terkenal akan kedisiplinan nya.

Haruto menguap, matematika sangat amat membosankan baginya. Didepan ia melihat pa D.O yang terus mengoceh dengan materi yang sedang mereka pelajari

Apalagi guru yang ngajar monoton seperti Pak D.O, ia jadi mengantuk.

Haruto menelungkupkan kepalanya diatas meja-

Brak!

Sebuah mistar besi mendarat di meja miliknya, membuat Haruto tersentak dan langsung membuka matanya.

"Berani sekali kamu tidur di jam pelajaran saya, Kim Haruto"

Haruto berdecih, ia kembali menguap dan menggosok matanya yang memerah "Ya namanya orang ngantuk, ya tidur. Masa iya saya ngantuk saya malah berak"

I'm (Not) Haruto || TRANSMIGRASI BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang