Bagian ketigapuluhlima

4.6K 628 51
                                    

Haruto mengendap ngendap di balik tembok belakang sekolah, ia berjalan seperti maling yang menghindari tuan rumah.

Krek!

Bangsat!

Haruto menarik nafas sejenak, setelahnya ia kembali melanjutkan aksi kaburnya- Ah! Bukan kabur, hanya saja ingin pergi ke kedai eskrim yang berada tak jauh dari sekolah, sepertinya eskrim di pagi hari tidak buruk

Lidahnya sudah hambar terus memakan makanan sehat dan obat obatan.

Sebenarnya Haruto atau lebih tepatnya jiwa Haris sudah menginginkan seblak dari kemarin, tapi YA DI KOREA MANA ADA SEBLAK

Haruto celingukan, ia semakin mengeratkan hoodie untuk menutupi tubuh dan wajahnya

Dalam hati Haruto terus berdoa agar tak ketahuan oleh para bodyguard pribadinya

"Bibi, eskrim rasa strawberry 1,vanila 1 dan matcha 1 ya bi!"

"Ini masih terlalu pagi nak, apa kau serius?"

Haruto mengangguk antusias, ia ingin sekali eskrim untuk saat ini. Dan dengan bodohnya, melupakan fakta bahwa ia harus menjaga pola makan

"Aku serius!"

Bibi Han berdecak, anak yang ada didepannya ini sudah seperti kurcaci, kecil dan emosian "Iya sebentar, kau tunggu lah dulu"

Bukan apa-apa, sebenarnya ia ragu karena ia merasa familiar dengan wajah siswa yang memesan ramennya.

"Hehe, terimakasih bibi!"

Haruto mendudukkan bokongnya di kursi paling pojok, jemarinya mengetuk meja dengan tak sabar, Haruto merasa air liurnya sebentar lagi akan menetas karena terlalu ingin memakan eskrim

Sudah seperti ibu-ibu bunting.

"Wah... " Haruto menatap binar pada tiga cup lumayan besar eskrim pesanannya "terimakasih bi!"

Bibi Han mengangguk, tersenyum simpul, meski sedikit kesal karena anak ini sedikit keras kepala tapi tak menutupi kegemasannya

"Sama-sama"

Haruto menyuapkan satu sendok eskrim kedalam mulutnya, rasa strawberry yang sejuk langsung saja membuat lidahnya dingin

Kepala Haruto bergoyang ke kanan da  ke kiri menikmati eskrim di pagi hari, anak itu begitu lahap sampai-sampai baru beberapa menit saja sudah menghabiskan 2 cup eskrim, kini yang tersisa tinggal eskrim matcha.

Haruto mengusap pipinya yang belepotan dengan punggung tangan

"Kim Haruto"

Deg!

Suara rendah penuh intimidasi membuat suasana kedai yang tadinya hening semakin tak bernyawa, bahkan bibi Han melotot tak percaya dengan apa yang di lihatnya kini

Seseorang yang begitu ditakuti

Seseorang yang begitu di segani

Kim Asahi

Putra ketiga dari Kim Hanbin yang terkenal akan kekejamannya,

"Pulang"

Nada perintah yang tak ingin di bantah

Namun bukan Haruto namanya jika takut begitu saja, anak itu kembali melahap eskrim nya dengan santai.

"Bentar, tanggung satu lagi"

"Kau menghabiskan eskrim sebanyak ini?"

Haruto mendongkak, wajahnya begitu tengil, terlihat tengah menantang Asahi yang sudah diliputi oleh kabut hitam pekat "Iya, masalah buat lo?"

I'm (Not) Haruto || TRANSMIGRASI BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang