Bagian ketigapuluhdelapan

5.8K 646 162
                                    

Sebagai seorang kakak sekaligus anak pertama seharusnya Yoshi lah yang berperan penting untuk menyadarkan ayahnya. Tapi selama ini yang ia lakukan adalah sebaliknya, membiarkan Haruto memikul bebannya sendiri, diam saja saat adiknya mendapatkan tindakan kekerasan atau yang lebih parah adalah menjadi salah satu sumber rasa sakit adiknya.

Terkadang hati Yoshi masih berjalan, seringkali ia berpikir untuk melindungi Haruto, namun disisi lain egonya jauh lebih tinggi, dendamnya jauh lebih besar membuat hati Yoshi semakin mengeras seperti batu.

Tapi, seharusnya jika rada benci itu masih ada Yoshi harus bahagia saat mendengar Haruto mengidap leukimia, penyakitan mematikan yang sudah menggerogoti tubuh adiknya beberapa tahun terakhir.

Tapi kenapa Yoshi merasa dirinya hancur?

Apa Yoshi menyesal?

Setelah semua yang telah terjadi haruskah Yoshi menyalahkan dirinya sendiri atau menyalahkan takdir yang begitu mahir mempermainkan keluarga nya?

"Dari sekian banyaknya orang, kenapa harus adikku yang mendapatkan cobaan sebesar ini Tuhan?"

"Tidakkah cukup engkau menghukum kami dengan rasa sesal yang teramat, Kami hancur, sakit dan kami tak sanggup"

Untuk pertama kali dalam hidupnya, Yoshi kini berdo'a, memohon ampun atas dosa-dosa yang selama ini di perbuat nya.

mungkin malaikat malaikat saling menertawakan manusia gila yang memohon ampun atas dosa besar yang telah diperbuatnya.

"Aku mohon, angkat penyakit adikku. Setelah ini kami tidak akan lagi menyakiti nya, kami akan menyayanginya seperti apa permintaan ibu kami"

Setelah menyelesaikan ibadahnya, Yoshi melangkah gontai keluar dari gereja.

Ia merasa tak pantas, Yoshi merasa dirinya benar-benar kotor.

Jika saja merubah takdir semudah membalikan telapakan tangan, maka akan Yoshi pastikan ia akan meminta pada Tuhan untuk memutar kembali waktu pada 15 tahun yang lalu.

Tak akan ia menyiksa Haruto, tak akan ia memberikan penderitaan pada adik bungsunya.

Sepanjang perjalanan menuju mansion, Yoshi tak henti-hentinya memikirkan Haruto, apa adiknya baik-baik saja?

Sulit sekali baginya untuk menemui Haruto, junkyu selalu saja menghalangi.

"Yoshi?"

Hanbin menatap heran pada penampilan putranya yang jauh dari kata baik, Yoshi terlihat kacau. Mata anak itu sembab, dan wajahnya memerah sempurna tanda bahwa Yoshi sedang menahan tangis.

"Ayah.. "

"Aku gagal, aku gagal... "

"Dimana Haruto?"

"Tadi ayah pergi kekamar adikmu, tapi ayah menemukan amplop putih yang menyatakan kalau Haruto mengidap leukimia. Tapi itu pasti bohong kan? Haruto hanya ingin mengerjai ayah?"

Hanbin masih tak percaya dengan apa yang baru saja ia baca,

Mendengar ucapan Hanbin, Yoshi semakin terisak kencang

"Hai! Lihat ayah, kalian sedang mengerjai ayah? Iyakan?"

Hanbin mengguncang bahu putra pertama nya, namun yoshi malah menggeleng lemah "YOSHI JAWAB AYAH! ADIKMU, DIA TAK-"

"IYA! HARUTO MENGIDAP LEUKIMIA STADIUM AKHIR"

Hening,

Setelah teriakan Yoshi, Hanbin meluruh. Ia masih tak menerima dengan apa yang baru saja didengarnya.

I'm (Not) Haruto || TRANSMIGRASI BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang