Bagian keduapuluhsatu

6.8K 841 84
                                    

Dasar pembunuh!

Gangguan jiwa!

DASAR ANAK TAK NORMAL!

"ARGHHHH BERHENTI!"

"KIM HARUTO!"

Haruto terbangun dengan peluh yang membasahi tubuhnya, anak itu langsung saja berdiri dan menatap seluruh bagian kamar.

Pandangannya menatap liar, ia kini menunduk melihat kearah lantai-

"Darahnya mana?"

"Darah? Darah apa sayang?" Jisoo begitu panik, ia kini menggoyangkan bahu keponakannya "Haru! Hei! Lihat mommy?"

Haruto terlihat linglung, ia terus menatap pada sekitar. Melihat kearah dinding kamar dan langsung membalikan tubuhnya. Dahinya mengernyit heran saat melihat cermin masih menggantung utuh diatas tempat tidurnya.

Haruto memegang kedua tangan Jisoo "A-ayah.. "

"Ayah mana?"

Junkyu yang sedari tadi melihat tingkah ponakannya, ia menyahuti "Ayahmu dia sudah-"

"SUDAH APA?!" Haruto bertanya dengan nada tinggi, melepaskan cekalannya pada tangan Jisoo

Dia berlari menuju pintu keluar kamar, pikirannya saat ini begitu kalut. Apa ayahnya meninggal? Apa ia yang membunuh ayahnya?

Bagaimana kondisi Hanbin saat ini? Ia begitu khawatir, ia takut.

Junkyu dengan segera menarik Haruto yang hendak membuka pintu kamar "Kau mau apa Haru?"

Junkyu mencekal tangan Haruto yang terus memberontak dengan menyebut Hanbin "Hei! Sadar Haru!"

"A-ayah.. "

Jisoo memeluk Haruto sebentar, membawa Haruto untuk duduk ditepi ranjang "Haru tenang dulu ya?"

"Haru tak perlu khawatir, Ayah Haru sudah berangkat kerja. Dia bilang sama Mommy, maaf karena tidak bisa menunggu sampai Haru siuman"

Jisoo menjeda ucapannya, ia mengusap tangan Haruto lembut "Asahi dan Mashiho juga menyusul Yoshi, mungkin mereka sedang ada kegiatan diluar sekolah? Mommy juga tak tau, mereka juga meminta maaf karena lalai menjaga Haruto"

Bohong, Jisoo berbohong.

Pasalnya, Hanbin dan ketiga keponakannya saat ini tengah ada didunia bawah. Setelah pulangnya Yoshi dengan keadaan kacau, mereka serempak untuk berkumpul diruang bawah.

Jisoo tak tau perihal apa saya yang tengah mereka bahas.

Haruto menghela nafas lega "Ternyata aku hanya bermimpi"

Jisoo mengangguk "Haru istirahat lagi ya? Kamu belum pulih sayang, jangan dulu banyak bergerak"

Haruto menurut, ia juga masih lemas. Menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang, Haruto memijit keningnya yang terasa pening.

Mata Haruto mengerjap pelan, saat melihat seseorang yang tampak berdiri tegak didekat junkyu "Lo siapa?"

Junkyu yang sedang melakukan sesuatu didalam ponselnya kini berdehem "Dia bodyguard pribadi mu"

Mata Haruto membulat sempurna, apa-apaan?! Ia tak mau

Lagian, ia juga bisa jaga diri kok.

"GUE GAK MAU PUNYA BODYGUARD!"

Jisoo dan Junkyu meringis, teriakan Haruto begitu nyaring. Namun laki-laki yang masih berdiri tegap itu tak menunjukan reaksi apapun, wajahnya masih tampak datar.

"Aduh sayang, jangan berisik. Ini bukan hutan"

"Lagian gue juga bisa jaga diri! Bisa luntur jiwa badboy gue kalau kemana-mana harus diintilin sama dia!" Haruto menunjuk sengit pada laki-laki itu.

I'm (Not) Haruto || TRANSMIGRASI BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang