Bagian ketigapuluhempat

4.6K 597 30
                                    

"Gak usah dempet dempet! Badan lo gede!"

"kakak, panggil aku kakak"

Haruto memutar bola matanya malas, sudah berapa kali jungwan berbicara seperti itu? Hei, bahkan umur junghwan jauh lebih muda satu tahun darinya.

"Iya! Iya! Kakak, sekarang geser ya?"

"Jangan terlalu menghimpit nya, kau tak lihat badan adikku sudah seperti lidi?"

Haruto tentu saja marah mendengar penuturan mashiho, enak saja badan bagus gini di sebut lidi!

"Bacot lo anjing!"

"Kim Haruto"

Haruto memalingkan wajahnya, ia mendengus kesal.

Saat ini mereka sedang ada di mobil mashiho untuk berangkat ke sekolah, tidak ada jihoon untuk hari ini karena junghwan yang akan menjadi bodyguard pribadinya.

Asahi, laki-laki itu hanya terdiam saja sedari tadi. Berbicara pun hanya saat haruto membuat kesalahan.

Sebenarnya, jisoo sudah melarang Haruto untuk pergi ke sekolah tapi anak itu keras kepala, tetap saja memaksa.

Seharusnya, Haruto tidak di perbolehkan melakukan kegiatan yang bisa membuatnya kelelahan.

Tapi haruto dengan ketus berkata

Emang gue emak-emak bunting? Ini gak boleh! Itu gak boleh!

Ya tentu saja, mereka semua kalah jika sudah adu argumen dengan si bungsu

"Bibir mu"

Junghwan yang ada di samping sepupunya menepuk bibir Haruto yang monyong beberapa senti "Sudah seperti bebek"

Haruto mendelik "Diem lo, dasar gembrot"

Junghwan tersenyum miring mendengar Haruto yang mengejeknya, ia merenggangkan otot tangannya sampai terdengar bunyi

Krek

"Siapa yang sebut gembrot?"

Haruto menelan ludah gugup, tatapan Junghwan sudah seperti ingin mengulitinya saja, ia jadi takut apalagi melihat Junghwan yang melepaskan almamater sekolah dan mulai memijat otot lengannya sendiri.

Kayaknya kalau gue di sentil aja bisa pindah dunia lagi deh

Haruto melihat otot tangan milik Junghwan lantas melirik tangannya sendiri, sudah seperti bumi dan langit.

Sangat jauh berbeda

"Kenapa, hm? Apa kau tertarik mempunyai otot besar seperti ku?"

Junghwan begitu gencar untuk menggoda sepupunya, melihat Hsruto yang tampak merengut kesal ia jadi ingin tertawa.

"Jangan terus meraba tanganmu"

Haruto membuka almamater sekolah miliknya, dan menggulung lengan seragam sampai sesiku "Tuh liat, gue juga punya otot!" Nyolotnya.

Junghwan menyentil tangan kecil Haruto "Jangankan otot, daging saja kau tak punya. Tanganmu hanya tulang terbungkus kulit, ku tepuk saja pasti patah"

Wajah Haruto memerah sempurna, ia sungguh kesal. Ingin memberikan Junghwan pukulan hanya saja takut tangannya yang akan benar-benar patah.

Jadi mari mengeluarkan jurus andalan-

"Yak! Kim Junghwan berhenti menggoda adikku"

Asahi yang melihat wajah haruto mulai memerah, dan mata anak itu sudah berkaca-kaca di ejek sekali lagi maka Asahi yakin tangis haruto akan pecah saat itu juga.

I'm (Not) Haruto || TRANSMIGRASI BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang