Bagian keduapuluhlima

6.5K 745 109
                                    

Tampaknya tak ada yang berubah dari mansion yang kini tengah laki-laki itu tatap, wajah datar dan mata menatap tajam pada setiap orang yang ia lalui. Tak ada senyum sedikit pun yang menghiasi wajah tampannya, bahkan aura yang dikeluarkan oleh laki-laki tersebut mampu membuat siapa saja merasa takut sekaligus segan hanya dengan melihat sorot mata.

Setelah puas mengamati mansion dari arah luar, kini laki-laki itu mulai melangkahkan kakinya masuk. Disambut oleh beberapa bodyguard yang berjaga.

Semua bodyguard menunduk hormat, membukakan pintu pada sang tuan "Nyonya besar sudah menunggumu tuan muda"

Tak ada respon yang diberikan oleh laki-laki tersebut, ia hanya berjalan lurus tanpa menoleh sedikitpun pada orang kepercayaan keluarga nya.

"Putra mommy.. " Seorang wanita yang sedikit berumur menyambut kedatangan putra keduanya dengan penuh haru, perhatian semua orang teralih "Mana daddy mu?"

Wanita itu menoleh kearah belakang putra nya, namun ia tak menemukan sang suami "Apa daddy tidak ikut?"

"Tidak"

"Kenapa? Kenapa kau tinggalkan dia sendiri? Bagaimana kalau sesuatu terjadi padanya?" Melihat ibunya yang tampak bertingkah seperti bocah, membuat si laki-laki berdecak kesal.

Lagian siapa juga yang akan berani macam-macam pada ayahnya, bahkan seekor Harimau pun akan tunduk "Tidak akan ada yang berani pada Daddy mom, jika ada pun hanya manusia bodoh yang ingin pergi lebih dulu ke neraka"

Jisoo berdecak sebal, kenapa putra bungsunya begitu terlihat kaku. Bahkan sudah seperti bukan manusia saja, putra bungsunya lebih terlihat seperti robot yang dikendalikan oleh remot

Tak ada ekpresi apapun yang ditunjukannya, hidupnya tampak datar.

"Untuk apa kau kemari?"

Nada tak suka terdengar dari seorang laki-laki yang terduduk di kursi dengan tatapan tajam dan menusuk "Ingin mengemis untuk tinggal disini huh?"

Yoshi begitu tak suka akan kehadiran putra kedua dari jisoo, kehadiran junkyu saja sudah membuat hubunganya dengan Haruto merenggang apalagi ditambah sekarang kehadiran adik dari Junkyu.

Bisa semakin jauh jarak antara dirinya dan sang adik, Yoshi tak mau itu terjadi.

Hanbin sang kepala keluarga hanya menatap tenang, ia menyesap kopinya yang masih mengepul, melihat akan sejauh apa pertengkaran antara putra sulung dan keponakannya.

"Aku hanya akan menjemput adikku"

"Adik? Siapa yang kau sebut adik?"

"Haruto, Kim Haruto"

Brak!

Bukan hanya Yoshi yang terlihat marah, tapi Hanbin yang semula tenang kini mulai tersulut.

Jisoo hanya bisa mengulum senyum, ah senang sekali melihat pertengkaran di pagi hari.

"Tutup mulut anak sialan!"

"Yak! Tutup mulut mu dasar iblis!"

Jisoo memandang Hanbin tajam, ia tak Terima jika anaknya dihina.

"Tenanglah tuan Hanbin, aku hanya bercanda" Kekehan dengan nada mengejek semakin membuat kuping Yoshi panas, emosinya semakin meluap "Pergi! Aku tak sudi menampung mu disini"

"Kenapa, hm? Apa kau takut? Bahwa Haruto akan semakin jauh dan semakin membenci kalian?"

Jisoo semakin tertawa puas ketika melihat putra bungsunya melangkah maju mendekati Yoshi

"Benarkan? Kau takut? Dasar pengecut"

"KIM JUNGHWAN!"

Junghwan sedikit mundur, membuat ekpresi seperti orang ketakutan namun tak lama kekehan mengejek kembali terdengar "Bukan aku yang akan mengemis padamu. Tapi, kau yang akan berlutut dibawah kakiku"

I'm (Not) Haruto || TRANSMIGRASI BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang