Jennie sedari tadi tak henti-henti nya terus tersenyum, ia sudah tak sabar melihat wajah bungsunya yang akan lahir kedunia menjadi pelengkap kebahagiaan keluarga Kim.
Ya, aish! Apa yang dipikirkan nya? Usia kandungannya baru menginjak 8 bulan, masih 1 bulan lamanya ia harus setia menanti calon bayinya lahir.
"Duhh.. " Wanita itu meringis ketika makhluk kecil yang ada didalam perutnya terus menendang dengan kaki mungil miliknya. Tendangannya begitu kuat, apa anaknya akan menjadi pemain sepak bola?
"Baby, apa kau tidak sabar untuk keluar? Jangan terus menendang, perut ibu sakit sayang" Seakan mengerti, si kecil kini berhenti menendang perut buncit yang menjadi tempatnya tinggal selama beberapa bulan belakangan.
Jennie tersenyum kecil, ia mendudukkan dirinya dihadapan cermin "Lihatlah, perut ibu semakin membesar. Ibu sudah tak sabar ingin segera menggendong mu"
Ceklek!
Jennie menoleh kearah pintu kamar, ternyata itu Lisa- Kim Lisa adik tiri dari suaminya- Kim Hanbin. Lisa berjalan mendekat ke arah Jennie, tatapan tajam selalu wanita itu layangkan. Lisa begitu tak menyukai Jennie, bahkan Jennie tak tau alasan apa Lisa selalu membencinya.
Mungkin, karena ibu-Hanbin yang selalu membanding-bandingkan dirinya dengan Lisa yang tak juga mendapatkan keturunan.
Jennie dan Hanbin sudah dikaruniai 3 orang putra, dan kini ia tengah mengandung putra keempat.
Sedangkan Lisa butuh bertahun-tahun untuk bisa mempunyai keturunan, setelah 5 tahun menikah lisa dinyatakan hamil. Namun, 2 bulan yang lalu saat kandungannya berusia 4 bulan, lisa mengalami keguguran yang membuat wanita itu mengalami depresi berat
"Mati"
"Mati"
"Mati"
"Mati"
Lisa terus berjalan mendekat kearah Jennie dengan terus bergumam kata 'mati', tangan wanita itu terkepal kuat. Jennie dilanda panik, ia ingin berlari minta bantuan namun kini dirinya malah terpojok-
"TOLONG!"
"SIAPAPUN TOLONG!"
Dengan perut yang membesar ia tak bisa leluasa untuk bergerak "LISA KAU MAU APA?!"
"ANAK YANG ADA DIDALAM KANDUNGANMU HARUS MATI! KALIAN HARUS MATI!"
Lisa menarik Jennie sekuat tenaga, menariknya kedalam kamar mandi. Jennie tentu saja meronta, sebelah tangannya terus memegang perutnya yang sesekali terhantuk pada tembok.
"LISA! KAU JANGAN GILA!"
"IYA! AKU MEMANG GILA!"
"LEPASKAN!"
BRUGH!
"ARGGGHHHHH-SAKIT"
Tangan Jennie meremat perutnya yang nyeri luar biasa, ia bisa merasakan sesuatu mengalir di kakinya.
Lisa tertawa begitu kencang ketika melihat jennie yang sudah terkulai lemas dilantai kamar mandi, ia tidak berbuat lebih- hanya saja, ia membenturkan Jennie pada ujung wastafel.
"Jika kalian mati maka aku akan sangat bahagia, namun jika anakmu masih masih bisa bertahan hidup. Maka ia harus menjadi milikku"
Seorang anak kecil tengah berjongkok, menahan tangis dengan menutup mulutnya menggunakan kedua telapak tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm (Not) Haruto || TRANSMIGRASI BOY
Teen FictionGentala Haris Bagaskara adalah fanboys dari salah satu grup ternama 'Treasure'. Haris, begitu menyukai apapun yang bersangkutan dengan Idolanya. termasuk membaca beberapa cerita yang berisi cast member Treasure. sampai dimana, ia membeli novel yang...