Bagian keduapuluhsembilan

4.8K 582 50
                                    

"Dimana Haruto?" Yoshi yang baru saja masuk kedalam mansion merasa heran karena suasana mansion tampak sepi.

"Tuan muda kecil pergi bersama nyonya jisoo dan dua putranya"

Mendengar hal tersebut yoshi melengos tak suka, ia langsung saja bergegas menuju kedalam kamarnya. Ada perasaan iri saat mendengar nama Jisoo dan kedua putranya disebut, sedekat itu kah Haruto dengan mereka?

Ia merasa gagal menjadi seorang kakak, bahkan jarak keduanya sangat terasa oleh Yoshi. Ia tak bisa untuk sekedar berbincang singkat dengan Haruto, jujur meskipun tidak ada lagi kebencian didalam dirinya, ia masih malu untuk menampakan diri dihadapan Haruto.

Maka dari itu, Yoshi dan kedua adiknya sering kali mengabaikan Haruto akhir-akhir ini. Apalagi Hanbin, ayahnya itu sekarang jarang sekali terlihat di mansion

Tapi, jika ia terus menghindar maka hubungan kekeluargaan mereka akan renggang, yoshi tak mau itu terjadi.

Setiap melihat Haruto, rasa bersalah semakin menyeruak, menghantui pikirannya dan seakan mengingatkan yoshi akan kesalahan yang selama ini ia perbuat pada Haruto.

Tentang kesalahan mereka yang begitu fatal untuk dimaafkan.

Flashback

"Kau berkelahi? Lagi?"

Langkah Haruto terhenti, anak itu menunduk takut, enggan untuk menatap Yoshi dan Asahi yang kini tengah duduk diruang tamu dengan masing-masing laptop yang menyala didepan mereka.

"JAWAB AKU ANAK BODOH!"

Tubuh Haruto semakin gemetar hebat, anak itu melangkah mundur ketika melihat Yoshi yang mulai berdiri dan mendekat kearahnya.

Ceklek!

Pintu mansion terbuka, menampilkan Mashiho yang baru pulang dari sekolah "Ada apa ini?"

"Seperti biasa, anak gangguan jiwa memang tak pernah bersikap normal" Asahi berujar pedas, ia terkekeh sini melirik kearah Haruto yang masih setia menunduk.

Yoshi dengan geram menarik dagu Haruto, mendongkakkan paksa adik bungsunya untuk melihat kearahnya

Wajah Haruto penuh dengan memar, pelipisnya tampak robek dan sudut bibir serta hidungnya ada darah yang hampir mengering.

Rupanya Haruto kini ingin menjadi jagoan? Begitu pikir Yoshi

"Jika tidak bisa membuat kami bangga, maka berhenti lah membuat kami malu"

"Ku tanya sekali lagi, KAU BERTENGKAR DENGAN SIAPA HAH?!"

"T-tidak.. "

Haruto menggeleng ribut, pipinya yang penuh dengan lebam kini ditekan kuat oleh Yoshi.

Mashiho menyeringai, ada ide gila terlintas di otaknya

"Tadi siang aku lihat dia bertengkar dengan Park Jisung, karena Jisung memergokinya sedang merokok di gudang sekolah"

Mata Haruto melotot sempurna mendengar penuturan Mashiho yang berbohong pada kakaknya, ia tak melakukan itu semua! Sungguh!

Jangankan merokok, Haruto bahkan tidak tau bentuk benda rokok itu seperti apa.

"T-tidak! Ak-"

BUGH!

Haruto tersungkur, Yoshi menendang Haruto tepat pada Perut adiknya. Haruto meringis, tadi siang saat disekolah perutnya diinjak begitu kuat oleh Hyunjin dan beberapa kali juga mendapat tendangan dari Jeno.

I'm (Not) Haruto || TRANSMIGRASI BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang