BUGH!
"Bangsat!"
Haruto menyikut tubuh kekar yang tengah menyekalnya, saat cekalan Jeno terlepas Haruto langsung mendaratkan tendangan ditulang kering milik Hyunjin yang tengah melakukan peregangan otot
BUGH!
"ARGHHHH"
Haruto berdiri, sedikit menjauh dari arah Hyunjin "Enggak kena, wleeee.. " Anak itu malah menjulurkan lidahnya, ia mengacungkan jari tengah dengan ekpresi tengil "Bye loser"
Hyunjin menggeram, ia sungguh kesal melihat wajah tengil Haruto. Anak itu begitu menyebalkan, ia lantas berdiri diikuti oleh Jeno "Kejar?" Tanya Jeno
Hyunjin menggeleng, ia menepuk kedua tangannya yang kotor dan berjalan menuju wastafel untuk mencuci tangan "Jangan"
Dahi Jeno mengerenyit tak suka, ia tak puas dengan jawaban sahabatnya barusan. Biasanya Hyunjin akan sangat gencar membully Haruto "Lo takut?"
Hyunjin berdecak, ia berbalik dan bersandar pada dinding toilet "Lo bodoh?" Tanya nya balik.
"Gue gak mungkin nyerah gitu aja.. "
Laki-laki bermarga hwang itu tersenyum miring, ia mengeluarkan ponsel miliknya.
Senyum itu, Jeno sudah lama tak melihat senyum evil milik Hyunjin.
"Lo- Hwang Hyunjin! Lo gila? Lo gak mungkin kan-maksud gue-"
"Why not?"
Hyunjin mengangkat bahunya acuh ia berjalan keluar dari toilet meninggalkan Jeno yang tengah diam mematung. Terakhir kali ia melihat senyum evil Hyunjin adalah saat mereka kelas 1 SMP dimana Hyunjin yang membully anak dari selingkuhan ayahnya, sampai si anak dilarikan kerumah sakit karena luka serius yang didapat.
Tak sampai satu minggu, anak itu ditanyakan meninggal.
Semua orang tak tau, hanya Jeno yang tau.
Dan itu semua ulah dari sahabatnya,
Hwang Hyunjin.
___________
Haruto menatap binar pada satu mangkuk ramen yang mengepul, perutnya sudah berbunyi sedari tadi. Jam istirahatnya harus terpotong karena si Hwang Hyunjin yang begitu gencar menganggu nya.
Haruto membuka terlebih dahulu minuman mineral, ia meneguk nya dan mulai meniup ramen yang masih mengepul.
"Selamat makan" Ia berujar pada dirinya sendiri.
"Siapa yang menyuruh mu memakan makanan seperti itu?"
Haruto berdecak, Lagi-lagi ada yang menganggu dirinya "Apaan sih, gak jelas lo"
Prang!
Haruto terdiam sejenak, mangkuk yang berisi ramen super lezat miliknya kini terlempar jauh ke lantai mengakibatkan bunyi nyaring yang membuat semua penghuni kantin kini menatap ke arah mereka
"Saya tak suka, makanan itu tak sehat"
Tangan Haruto mengepal, ia sungguh lapar sekarang. Tenaga nya sudah terkuras habis sedari pagi. Dan kini, makanannya sudah tak berbentuk dilantai kantin.
"Lo!"
Haruto menunjuk Asahi tepat didepan wajah si lelaki itu "Bangsat!"
"Persetan dengan kesehatan! Sekarang, gue lapar anjing!"
Ingin sekali haruto menjambak rambut Asahi saat ini juga. Setelah melempar mangkuk ramen miliknya, Asahi kini menatap ia datar tak ada raut bersalah sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm (Not) Haruto || TRANSMIGRASI BOY
Teen FictionGentala Haris Bagaskara adalah fanboys dari salah satu grup ternama 'Treasure'. Haris, begitu menyukai apapun yang bersangkutan dengan Idolanya. termasuk membaca beberapa cerita yang berisi cast member Treasure. sampai dimana, ia membeli novel yang...