Bagian ketigapuluhenam

4.4K 561 26
                                    

Junghwan tak henti-henti nya terus mendekap Haruto erat, berusaha menenangkan dengan tangan yang mengusap lembut punggung si bungsu Kim.

Dari tadi Haruto hanya diam, tak menjawab apapun pertanyaan yang di lontarkan oleh Junghwan. Haruto terlihat aneh, terlihat seperti tengah ketakutan.

Sepertinya Haruto kembali mengalami mimpi buruk,

Hari ini adalah jadwal Haruto untuk menemui Johnny dirumah sakit, lebih tepatnya adalah hari pertama Haruto menjalani kemoterapi.

"Sudah lebih tenang?" Haruto mengangguk kecil "Kalau begitu, segera lah siap-siap kita akan pergi menemui Paman John"

Haruto mengangguk samar, dengan ogah-ogahan ia berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh badannya.

Namun saat hendak membuka baju Haruto menemukan noda berwarna kehijauan di bagian kerah bajunya "Apa ini?"

Jari Haruto meraba kesekitaran noda, jarinya terasa agak dingin, dengan penasaran ia menjilat jari telunjuknya "Matcha?"

Bukankah, didalam mimpinya ia memesan es krim rasa matcha?

"Bentar bentar, otak gue ngelag anjing"

Jadi, tadi apa ia alami itu mimpi atau benar-benar terjadi?

Haruto segera melihat pergelangan tangannya, dan benar saja pergelangan tangan bagian kanan Haruto tampak ada bekas cengkraman yang sedikit membiru.

Haruto meraup wajahnya frustasi, sebenarnya apa sedang terjadi? Ia terbangun di kamarnya bukan di sekolah. Tapi, kenapa luka yang di akibatkan oleh Asahi benar-benar membekas di tubuhnya.

Jika itu hanya mimpi, lantas luka dan eskrim yang ada di bajunya itu datang dari mana?

"Gila... "

"BISA GILA GUE ANJING"

Apa alur di dalam novel sudah teracak tak jelas, atau ini-

"Haruto, KIM HARUTO SIALAN GUE TAU INI ULAH LO ANJING!"

Ya, satu-satunya alasan adalah sang tokoh utama yang benar-benar menjadikan Haris bonekanya. Haris di buat gila sungguhan,

Sebenarnya tujuan Haruto asli menyiksanya itu untuk apa? Haris bingung, ia benar-benar tak bisa mengendalikan badan dan pikirannya sendiri.

"GUE SUMPAHIN LO CEPET MATI BANGSAT!"

Dengan mulut terus menggerutu Haruto membuka baju dan berjalan menuju shower, membasuh badannya dengan air hangat

Arggggghhhh

Bahunya kembali terasa nyeri, tanda yang di tinggalkan Haruto selalu saja menyiksanya

"Jika kau ingat tokoh utama dalam cerita yang sekarang adalah kau Haris"

Suara yang begitu familiar mengalun pelan di telinganya, Haris melirik pada setiap sudut ruangan, namun nihil tak ada siapapun selain dirinya.

"Keluar lo anj-ARGHHH"

Haris merasa ada seseorang yang tengah membakar bahunya

"Tapi jika itu kemauan mu, maka aku akan mengabulkannya"

Ngingggggggg

Telinga Haris berdenging kencang, bahkan suara air yang semula berisik kini tak dapat ia dengar

Gendang telinga serasa akan pecah.

___________

"Hey, ada yang mengganggu pikiranmu?" Jisoo mengusap tangan keponakannya yang sedari tadi terus bergerak gelisah

I'm (Not) Haruto || TRANSMIGRASI BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang