Bagian keduapuluhdelapan

5.2K 658 35
                                    

Minggu pagi yang begitu cerah, alam pun tampaknya begitu berseri. Suara kicauan burung mengalun lembut ditelinga Haruto yang tampak tengah memejamkan matanya di hamparan rumput rumah sakit.

"Jangan tidur disini"

Helaan nafas terdengar, siapa lagi yang berbicara bodoh seperti itu selain Kim Junkyu, laki-laki dengan badan sedikit berisi yang selalu saja membuat tekanan darah Haruto naik.

"Diam, mulutmu bau naga" Haruto berucap dengan kesal, Junkyu hanya terkekeh pelan menanggapi Haruto.

"Apa kau mau sesuatu?"

Hah! Astaga, bisa tidak biarkan Haruto tenang meskipun hanya satu hari?

Haruto terduduk, ia memandang sinis pada seonggok manusia kelebihan kalsium yang sedari kemarin begitu kekeuh minta di panggil kakak, padahal usia mereka sama.

Hanya saja dia berkata seperti ini

Ibuku adalah kakak dari ibumu, jadi sudah sepantasnya kau memanggilku dengan sebutan kakak.

Awalnya Haruto menolak, melihat wajah pemuda itu yang tampak akan marah membuat nyali Haruto menciut.

Bayangkan saja anak bungsu dari Kim jisoo itu memiliki badan yang besar bahkan lebih besar dari junkyu, bisa mati di geprek dia kalau melawan. Belum lagi dengan bahasanya yang begitu kaku, sudah seperti membaca puisi saja. Jika sedang diindonesia maka Haruto akan menyebutnya

Manusia KBBI.

"Enggak.. " Haruto menarik nafas, ia lantas berdiri dan menepuk celananya yang kotor "Dahlah bye! Gue mau pergi dulu dan kalian.. "

Haruto menunjuk dua bersaudara itu dengan tatapan tajam "Kalau sampai ngikutin gue.. " Haruto menggerakan tangannya seolah memotong leher, ia melotot tajam pada Junkyu dan Junghwan yang tampak terlihat biasa saja "Abis lo berdua"

Junkyu dan Junghwan saling melirik, kemudian mereka serempak menatap datar kearah Haruto yang mulai berjalan menjauh.

"Untung aku menyayangimu" Ucap mereka serempak, Junghwan melirik sinis pada Junkyu yang kini tengah melirik julid kearahnya "Kau ini, mengikuti kakak mu saja"

"Diam kau pendek" Junghwan menoyor junkyu dengan tampang tak berdosa, anak itu langsung saja melanjutkan langkahnya untuk menyusul Haruto.

"YAK! KIM JUNGHWAN! DASAR KAU ADIK KURANG AJAR!"

Junkyu berseru marah, ia mengusap jidatnya yang memerah, memang tenaga adiknya itu tak perlu diragukan lagi. Seperti nya Junghwan dapat membengkokan besi dengan sekali tarikan.

"Ya aissssss begini sekali kelakuan anak kim Seokjin"



_____________

"Bagaimana?"

"Seperti yang kau duga kak, Haruto mengidap Leukimia dan-"

"Dan umurku tidak akan lama lagi?"

Johnny terdiam begitupula dengan Jisoo, Haruto berdiri diambang pintu dengan menatap dalam pada dua orang dewasa dihadapannya.

Perlahan Haruto berjalan mendekat kearah Johnny "Berapa lama lagi aku bisa bertahan? 5 tahun? 3 tahun? 2 tahun? Atau bahkan hanya 1 tahun?"

Bahkan kurang dari 6 bulan

Johnny bergumam didalam hati, ia tak bisa untuk mengatakan kebenarannya pada Haruto.

Jisoo berdiri dan mengusap pundak Haruto yang tampak bergetar, ia tau anak ini berusaha mati-matian untuk menahan tangisnya.

Haruto melirik kearah Jisoo dan tersenyum menenangkan "Mommy tidak usah khawatir, Haru akan baik-baik saja"

"Haru.. "

I'm (Not) Haruto || TRANSMIGRASI BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang