25.Sisi lain dirimu.

2.8K 182 3
                                    





Clara POV.





Aku terbangun di pagi hari ini cukup santai tidak terburu-buru seperti biasanya karena memang aku sengaja bangun lebih pagi karena acara pensi sekolah hari ini akan berakhir yaitu sudah 2 bulan setelah kami rapat dan membuka pendaftaran.


Aku bersiap-siap seperti mandi dan membereskan barang- barang yang akan aku bawa, aku bersiap-siap ditemani oleh lagu-lagu yang lumayan sering aku dengar akhir-akhir ini seperti First Love by Nikka Costa.


Bicara tentang Firts Love aku jadi kepikiran Ale, hubungan kami memang baru berjalan dua bulan ini tapi aku merasa ia semakin menunjukkan rasa cintanya kepadaku, perhatian serta kasih sayangnya semakin ia tunjukan.


Bahkan ketika kita sedang jalan berdua dia selalu menggandeng tanganku, aku tidak malu ataupun takut orang melihat aneh terhadap kami, kami yang menjalankan dan aku bahagia karena sikap manisnya, tapi kami masih menutupi hubungan kami dilingkungan sekolah termasuk aku belum berbicara tentang hal ini kepada Giselle.


Ale adalah cinta pertamaku, orang yang mampu mengenalkan apa itu cinta kepada diriku, dia selalu menjagaku dan menjaga sikapnya kepada diriku, tapi menyebalkan ya belum juga berubah dia masih kadang membuatku jengkel, apa lagi jika ia sudah nongkrong dengan genknya bermain game maka akan sampai lupa waktu dan mengabaikan chat dariku.

Aku bergegas turun untuk sarapan dengan mama ku, karena memang papaku sudah berangkat ke Amerika satu bulan yang lalu, Ale juga ikut mengantarkan kebandara setelah sehari sebelumnya mereka pergi berdua untuk bermain golf dan pergi ketempat latihan tembak.




Selama papa disini Ale sering pergi bersama papa untuk melakukan kegiatan-kegiatan olahraga bersama, seperti ngegym bareng, main golf, berkuda, latihan tembak dan juga latihan bela diri bersama.



Papaku adalah mantan atlit karate dulu waktu masih muda, dan aku juga baru tau jika Ale pemegang sabuk hitam karate dan silat dia tidak menjadi atlit tapi sering latihan bersama guru dan Daddynya.



Aku bersyukur orang tuaku bisa menerima dan sangat terbuka kepada Ale, karena Ale memang anak yang sopan dan menyenangkan makanya kedua orang tuaku sangat menyukai dia.



Mama selalu bilang jika Ale tampan maka aku akan selalu tertawa mendengarnya tapi juga menyetujui ucapan mama, dan papa selalu bilang Ale anak yang asik untuk di ajak nongkrong bareng, haduh ada-ada saja memang orang tuaku ini.




“ Hi morning Ma” aku mencium pipi mamaku yang sedang menata masakannya.

“ Hi morning sayang, si cewek ganteng kamu itu belum Dateng?”

“ Hahaha mama nih kebiasaan.. belum ma kayanya si udah jalan aku coba telpon deh dia udah dimana”




Tuutt... Tuutt... Tuutt...


Sambungan ketiga dia baru mengangkat telpon ku.


Ale: “ Hallo sayang bentar ya ini aku udah di gerbang komplek ko 1 menit lagi sampe”

 

 

Clara: “ Ohh yasudah kamu udah sarapan?”

 

 

Ale: “Udah kok sayang, ohh iya sayang ini aku udah didepan”

 

 
Tut.


Aku mematikan sambungan telpon kami dan berdiri dari dudukku.
 

I Can't Believe I'm Loving You (GXG + End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang