Shoyo tertidur di dalam dekapan mamah nya, selesai makan malam mereka langsung pulang ke kediaman masing masing
Shoyo yang memang sudah lelah dan kenyang pun tertidur saat dia selesai makan, tubuh kecil nya membuat mamah nya tak begitu keberatan saat menggendong nya
Saat memasuki mobil pun yang lain ikut tidur, kecuali kedua orang tua nya dan supir pribadi mereka, sei, kenzi, dan kou pun tidur di bangku belakang, berbeda dengan shoyo yang di pangkuan mamah nya
"Tadi aku merasakan ada hal aneh saat kita sedang makan" ucap papah hinata tiba tiba
"Emmm...aku juga, aku merasa seperti di ikuti" mamah hinata pun menyetujui ucapan suami nya
Tak ambil pusing mereka pun ikut tertidur di dalam mobil, membiarkan sang supir fokus menyetir
"Anata, bangun kan anak anak kita yang lain, aku akan membawa shoyo ke kamar nya" mamah hinata pun langsung saja memasuki mansion megah mereka tanpa menunggu balasan dari sang suami
Papah hinata hanya menurut dan mrmbangunkan anak anak nya "hey kalian, ayo bangun, kita sudah sampai" kalo kalian bertanya 'kenapa gk di gendong aja' berat ya pren, mereka segede bagong
Suara papah mereka yang memanggil mereka berkali kali tentu membuat mereka terganggu dan bangun dari tidur nya "ehh sudah sampai rumah ya" kou berucap sambil mengucek ngucek mata nya
"Kaga nih, kita udah sampe di akhirat, ya di rumah lah, emang mau nya lo ke mana?" Papah hinata berbicara dengan ketuh kepada kou yang pertanyaan nya terbilang konyol
"Udah tua ngegas mulu kerjaan nya" setelah mengatakan itu, kenzi dan sei langsung keluar dari mobil nya dan emnuju ke kamar nya masing masing, mau nya ke kamar dedek sho tapi talut di geplak mamah nya
"Aunih, udah peyot" kenzi ikut menimpali lalu berjalan memasuki mansion kelyarga nya, meninggalkan sang papah yang sudah emosi hingga memuncul perempatan siku siku di dahi nya
"Dasar anak anak kurang ajar" dia pun ikut masuk ke dalam mansion nya dengan emosi yang masih terasa jelas
"Kenapa sayang?"
"Sei, kenzi dan kou, meledek ku"
"Pasti kau duluan yang mulai"
"Tidak tuh"
"Jangan berbohong"
"......."
"Anata?"
"Baiklah baiklah aku yang mulai duluan, tapi kan tetap saja, aku ini orangtua"
"Hahh baiklah baiklah, berhenti mengambek, kau bukan shoyo"
"Jahat nya"
"Aaa sudah! Tidurlah, berhenti menggoda"
"Ohayou"
"Ohayoy mou, sho-chan" mereka membalas sapaan pagi shoyo dengan senyum manis
"Oh iya sho-chan, tadi ada yqng mengirimi mu makanan, katanya dari teman mu, tadi juga sudah di cek oleh bodyguard di depan, makanan ini aman" kata mamah nya
"Ummm baiklah, sho akan makan saat selesai sarapan"
"Bagaimana sho?"
"Kue nya enak mamah, wangi vanilla kesukaan shoyo" shoyo menghirup dalam aroma kue tersebut yang hanya mengeluarkan bau vanilla
"Benarkah? Coba sho makan"
"Ummm, sho coba!" Tangan mungil nya menhambil salah satu cookies yang di dalam bungkusan rapih tersebut
"Bagaimana?" Tanya mamah nya"....." Shoyo hanya diam tak berkutik, benar benar seperti patung dan tak menjawab pertanyaan mamah nya
"Ada apa sho?" Tanya papah nya ikut heran
"Mamah cookies ini.....
"Ada mangga nya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Golden Boy ||Hinata shoyo
Fanfictionterlahir dari keluarga yang buruk, selalu di benci keluarga nya sendiri,di pukul, di caci maki, di tendang, bahkan di anggap anak pembawa sial hanya karena nilai ulangan, ya nilai yang hanya sebuah angka, angka yang bahkan tidak menentukan masa depa...