23.

1.6K 236 14
                                    

PRANKKK

BRUKK

BRAKKKK

barang-barang berjatuhan di kamar kei, mulai dari kacar, gelas, buku, dan masih banyak lainnya

Semenjak kei mengetahui adik nya di jual oleh ayah nya, kei selalu mengamuk kepada siapapun, emosi nya tak terkontrol, enggan keluar kamar, selalu menghancurkan barang barang miliknya, kecuali foto nya bersama shoyo

Setelah lelah mengamuk seharian, dia akan duduk di kasur nya, kembali menangis sambil memeluk erat foto shoyo

Sungguh, dia rela kehilangan apapun kecuali adik bungsu nya, silahkan, ambil saja seluruh kepunyaan nya, asal tidak dengan shoyo, shoyo sangat lah berharga di banding apapun, semangat hidup kei hanya lah shoyo, tiada yang lain, hanya shoyo yang membuat ia bisa bernafas sampai saat ini

Mencoba mencari shoyo kemanapun, namun hasil nya nihil, ia tak menemukan shoyo, daichi selalu berkata jika shoyo sudah di bunuh oleh orang yang memebeli nya, lalu organ organ nya di jual di pasar gelap

Kei tak mengubris perkataan daichi, siapa peduli, ayah nya adalah seorang bajingan gila, jika saja ibu kandung nya masih hidup, mungkin ia lah yang akan mengamuk setengah mati saat ini

"Hiksss...shoyo kau dimana" kei bergumam pelan, terus menerus, membuat dirinya sendiri lelah

Tak jarang kei mengunjungi tempat dimana shoyo selalu datangi, tapi setiap kali ia kesana, ia tak pernah melihat shoyo lagi, pikirannya mulai berkecamuk, memikirkan apa benar ucapan daichi?

Apa benar adik nya telah mati?

Apa benar adik nya sudah terlalu lelah?

"Shoyo jangan tinggalkan ni-chan"













"Aaaaa~ sho-chan" richi menyodori potongan bakpao daging ke depan mulut shoyo dan diterima baik oleh si manis

"Emmm enak" pipi shoyo bersemu merah, banyak orang yang gemas melihat kedua nya

Lihatlah, richi yang terlihat tampan, dan shoyo yang terlihat imut, jika dulu tinggi badan mereka hanya berjarak kecil, sekarang tinggi badan richi lebih unggul dari shoyo, tinggi nya mencapai 175cm, sedangkan shoyo baru 157cm

"Richi, nanti pulang kita ke gymn dulu?"

"Um um, kata senpai tadi setelah pulang sekolah kita harus ke gym "

"Ohhh begitu" shoyo mengangguk anggukan kepala nya lucu

Ohh ayolah, manusia mana yang tak tertarik dengan pesona manis shoyo

"Sho-chan pulang nya di jemput?" Tanya richi kepada shoyo

"Hummm kata papah, kenzi-ni akan menjemput ku"

"Ohhh begitu"

"Memang kenapa?

"Tak apa"

"Baiklah" mereka berdua membersihkan bekas mereka makan, lalu berjalan ke arah kelas, menyiapkan segala nya untuk materi selanjutnya

Shoyo memang gila voli, tapi dia tak pernah lupa untuk belajar, dia setiap hari nya akan belajar, tapi kini belajar dengan porsi yang tepat, tidak seperti dulu yang setiap detik harus selalu memandang buku buku dan deretas soal latihan

Golden Boy ||Hinata shoyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang