4.

1.8K 225 24
                                    

Hari demi hari terus berlalu, shoyo menolak untuk di rawat di rumah sakit, dia lebih memilih pulang

Kei masih memikirkan ucapan dokter tersebut, ingin sekali dia bertanya kepada shoyo, dia ingin bertanya 'kenapa kau pulan jam 10 malam tiap hari?' 'Kenapa kau mengkonsumsi obat dosis tinggi' 'kenapa banyak luka di tubuh mu' dia ingin menanyakan itu semua, tapi tidak bisa, semakin di tanya, shoyo semakin tertutup kepada siapapun, semenjak pulang dari rumah sakit shoyo tak pernah lagi tersenyum kepadanya, berbicara pun seadanya, pandangan nya selalu menatap lantai

Kei selalu mengajak adik nya untuk tidur di kamar nya, tapi shoyo menolak, dia selalu bilang 'tidak apa, di loteng juga nyaman kok'

Hey, bahkan di sana hanya terdapat 1 futon tipis dan dingin, sedangkan di kamar anak anak lain nya? Kasur besar dan empuk, sangat nyaman dan layak

Tapi kenapa? Kenapa hanya adik kecil nya yang di perlakukan tidak adil dan layak?

"Sho? Kau sudah makan?" Kei memasuki loteng, tempat adik nya beristirahat, disitu terlihat shoyo yang sedang duduk sambil mencatat dan membaca buku, dengan hidung yang di sumpal tisu

Tunggu? Tisu?

"Sho kau kenapa?! Kau mimisan? Kau belum makan? Atau belum minum obat?"

"Tidak ni-san, aku sudah makan" bohong, dia berbohong, shoyo belum memakan sebutir nasi pun, dia tidak di perbolehkan makan oleh daichi karna shoyo belum belajar

"Huh....sini ni-san bersihkan hidung mu" saat kei ingin meraih wajah adik nya, tangan nya langsung saja di tepis oleh shoyo

"Tidak......perlu" cicit nya pelan

"Ayo makan, ni-san tau kau belum makan, ayo kita makan di luar saja, kau tidak boleh makan makanan yang seharus nya sudah di buang"

Ah shit! Mata shoyo berkaca kaca, dia memang lapar, sangat lapar, tapi ayah nya tak memperbolehkan dirinya untuk makan

Baru saja kei ingin meraih tangan adik nya, dirinya langsung saja di teriaki adik nya dari bawah

"KEI-NI, AYOTEMANI KITA BERMAIN KE TAMAN BERMAIN!" ternyata itu ke 3 adik nya yang lain, mereka mengajak kei untuk menemani mereka bermain

Terdengar suara berlari dan seseorang mendobrak kamar shoyo

Brakkk!

"Kei-ni ayo bermain!" Tadashi dan korai lah orang yang mendobrak kamar shoyo, dengan di ikuti tobio di belakang nya

"Kalian saja, aku ingin menemani sho---"

"Ihhh jorok sekali, kei-ni ayo, jangan mau bersama dia, dia jorok dan pembawa sial, lihat tisu bekas darah di mana mana" ucap tadashi

"Apa kau bilang! DIA ADIK KU! ADIK KANDUNG KU! DAN KAU, KAU HANYALAH ANAK TIRI, KAU HANYA MENUMPANG HIDUP DI SINI" kei terbawa emosi saat tadashi mengolok olok adik kecil nya, teriakan kei terdengar sampai lantai bawah, di mana semi dan daichi sedang menonton film, mereka yang mendengar teriakan kei langsung saja berlari ke sumber suara

"Apa apaan ini!" Tanya daichi

"Hiks tou-chan, kei-ni tidak mau menemani kita bermain gara gara anak itu" ucap korai mendramatisir

Daichi langsung saja menatap ke arah shoyo yang menggenggam tangan kei, sebenar nya shoyo menahan kei agar dia tak memukul tadashi tadi, tapi berbeda dengan pikiran daichi, dia mengira kalau shoyo menarik kei agar kei tak ikut pergi bermain

Daichi yang emosi pun langsung saja menghampiri shoyo dan menendang perut nya sampai shoyo terpental, kei yang merasakan tangan kecil adik nya lepas dari tangan nya pun menoleh, dia melihat shoyo yang terbatuk batuk saat daichi menendang nya, langsung saja dia menghampiri adik nya namun di tahan sang ayah

Golden Boy ||Hinata shoyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang