33.

1.3K 148 17
                                    

Hari ini shoyo sudah di izinkan pulang, keadaan nya sudah membaik hanya saja dia harus rutin minum vitamin, mengingat shoyo juga mempunyai beberapa penyakit

Mamah dan papah nya sedang ada urusan pekerjaan, kakak kakak nya sedang kuliah, shoyo hanya sendiri di mansion yang luas ini, emmm tidak sendiri sih, masih ada orang orang yang bekerja di rumah ini, namun rasanya tetap sepi karena keluarga nya tak ada satupun di rumah ini

Shoyo hanya berguling guling di kasur nya untuk menghilangkan bosan walaupun cara itu tak berhasil,mendudukan dirinya di tepi kasur lalu menoleh ke arah meja belajar nya yang sedikit berdebu

Karena bosan terus menyerang nya, dia memutuskan untuk belajar saja sambil menunggu keluarga nya pulang, saat asik menulis, shoyo tak sengaja menyenggol handphone nya dan membuat handphone itu menyala

Dia tertegun menatap layar ponsel nya

"Ka-chan memang selalu cantik" sedikit bergumam pelan sambil melihat foto ibu kandung nya yang tersenyum manis di layar handphone lookscrean nya

"Eh? Besok ulang tahun ka-chan ya"

"Emmm...sho besok akan ke ka-chan sambil bawa hadiah untuk ka-chan hehe"

"Ka-chan...sho sudah jadi anak yang hebat blom? Sho sudah jadi anak baik blom? Sho sudah jadi seperti apa yang ka-chan dan tou-san inginkan blom?.....Ka-chan hikss...ka-chan tidak hiksss kesepian ya di hikss surga....ka-chan tidak kangen shoyo ya hikss... Ka-chan hikss kenapa tidak mengajak shoyo ikut serta ke surga"

"Ka-chan tau? Sho selalu di pukul oleh tou-san karena nilai sho jelek, sho selalu di tuduh pemalas oleh tou-san, tou-san tidak pernah percaya sho, kata tou-san, sho lah yang menyebabkan ka-chan pergi ke surga, apa itu benar ka-chan"

Lelah dan keluh nya telah shoyo keluarkan tanpa pengetahuan siapapun itu, lega sudah ia rasakan, seolah olah dirinya tenang, shoyo pun merasa kantuk mulai menyerang

"Ka-chan, sho beruntung punya keluarga baru" suara nya pelan tapi bisa membuat hati siapa saja meleleh mendengarnya

Ceklek

Pintu kamar shoyo terbuka, terlihatlah sang papah menghampiri shoyo yang tertidur di atas meja, mengusap lembut surai anak itu "papah telat ya jemput shoyo?"

"Anak papah ternyata sangat kuat ya, maafkan papah ya karena terlambat menjemput shoyo sehingga shoyo merasakan sakit terus menerus" shion mulai mengangkat tubuh si kecil dengan perlahan karena takut membangunkannya

Di tidur kan nya tubuh mungil itu lalu di selimuti hingga shoyo merasa nyaman sendiri, shion tersenyum kecil dan mencium pipi bayi shoyo

"Istirahat ya anak papah, kamu terlalu banyak menghadapi kejam nya dunia" shion beranjak dari kamar shoyo, meninggalkan anak itu agar bisa tertidur nyaman tanpa gangguan












"Ohayou mamah, papah, ni-chan" shoyo berlari ke arah meja makan dan mendudukkan diri nya di antara sei dan kenzi

"Ohayou sho" sapa balik yang lainnya, shoyo menyengir lebar dan memakan sarapannya dengan tenang tapi kemudian

"Eumm mamah, papah, sho akan pulang agak sore an ya, soal nya sho.......sho ingin kerja kelompok dulu!" Jawab nya sedikit teriak di akhir, membuat yang lainnya kaget

"Baiklah, jangan terlalu sore ya sayang mamah, nanti mamah tambahkan uang saku untuk shoyo jajan" "ahh i'e, sho masih punya uang kok!"

"Tidak apa sayang, sho kan ingin pulang sore, jadi perut sho tidak boleh kosong ya" papah nya kini ikut bersuara dan membuat yang lainnya mengangguk angguk setuju

"Hahhhh baiklah baiklah"








"Sho-chan ingin kemana?" Richi menepuk pundak shoyo yang tampak terburu buru

"Ingin mengunjungi ka-chan, ka-chan sho hari ini ulang tahun!" Aaa richi sangat tau, shoyo selalu senang jika akan berkunjung ke tempat peristirahatan ka-chan nya

Richi mengangguk "boleh ikut?" Shoyo mengernyit bingung "richi kan ada latihan volly, kalo sho tadi sudah izin ke senpai"

"Aku juga sudah izin, jadi ayo" mereka berdua berjalan menyusuri jalanan hanya untuk mencapai tujuan mereka

"Ka-chan, sho datang" shoyo memulai nya dengan membersihkan makam ibu kandung nya ini, menyikat, menyiram air, dan mencabuti rumput rumput nya, sesudah mereka bersihkan, shoyo menaruh bunga bernuansa kuning putih di dalam pot bunga yang berada di depan nisan ibu nya

Duduk bersimpuh dan mulai menitikkan air mata nya, richi yang di sebelah shoyo hanya mengusap pelan kepala shoyo yang menguarkan aroma jeruk

"Ka-chan.....sho hiks datang, sho padahal sudah janji tidak akan sedih lagi, tapi sho mengingkari nya hikss....maaf kan sho ka-chan....sho hiks ingin ikut ka-chan" mengeluarkan segala keluh kesah yang selama ini tersimpan di lubuk hati terdalam nya di temani oleh richi, hingga akhirnya dia pulang bersama richi









"Ini bunga yang biasa shoyo berikan pada ka-chan?"..........

Maaf kalo rada gk nyambung, kepala aku udh mumet mikirin smk terus, book yg lainnya aku up besok kalo lagi gk cape cape banget ya, maaf kalo ada typo, ini ngerjain nya sambil nahan ngantuk

Golden Boy ||Hinata shoyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang