Jangan lupa bersyukur ☘️
.
.
.Julia dilarikan ke rumah sakit karena tiba-tiba pingsan setelah menabrak tiang di mall siang tadi. Beruntung tak terjadi sesuatu yang buruk dengannya.
"Teman kalian baik-baik saja. Beruntung tidak terjadi apa-apa dengan janinnya," jelas dokter diakhiri senyum lega.
Kay yang kaget mencubit lengannya beberapa kali karena berfikir ini hanya mimpi. Sama halnya seperti Dean dan Dimas yang ikut mengantar Julia ke rumah sakit.
Belum sempat mereka bertanya, dokter dan kedua susternya sudah pergi dari hadapan mereka. Kini mereka dibuat frustrasi karena fakta baru yang sangat mengejutkan.
"Kamu beneran sahabat Jule ngga sih?" tanya Dean dengan emosi yang masih dia tahan.
"Ngga ada gunanya kalian nanya kaya gitu. Mending sekarang kalian panggilin dosen ekonomi kesayangan Jule. Gue tahu pasti dia pelakunya," ucap Kay sebelum masuk ruangan Julia.
Dimas dan Dean saling tatap. Tak lama mereka pergi meninggalkan rumah sakit menuju kampus di mana Kemal mengajar.
☘️☘️☘️
Tok ... tok ... tok
Kemal berdiri dari kursinya. Kemudian meminta mahasiswanya untuk tetap melanjutkan presentasi selama dia menemui tamu di luar.
Kemal membuka pintu, mendapati mahasiswa bimbingannya dengan pria yang tak dia kenal.
"Ada apa Dimas? Bukannya jadwal bimbingan kamu masih lusa?" tanya Kemal tak suka karena mereka mengganggu jam pelajarannya.
"Bapak hutang penjelasan sama saya. Bapak ikut saya sekarang atau kita ribut sekarang?" tanya Dimas tak sopan.
Kemal mengerutkan keningnya. "Apa begini kelakuan seorang Presma kampus?" tanyanya tak suka.
Dimas menarik kerah baju Kemal dan bersiap melayangkan tinju ke wajah Kemal. Beruntung adiknya segera menariknya dan meminta dengan sopan agar sang dosen mau ikut dengannya.
Setelah menyelesaikan urusan dengan mahasiswanya Kemal akhirnya mau ikut mereka karena mereka mengatakan Julia masuk rumah sakit sekarang.
Tapi saat sampai di parkiran kampus, tiba-tiba Dimas melayangkan pukulannya.
"Apa maksud kamu?" tanya kemal memegangi sudut bibirnya.
"Seharusnya saya yang nanya. Apa maksud Bapak ngelakuin itu ke Julia?" bentak Dimas. Kali ini Dean tak bisa untuk diam karena melihat kakaknya sekarang ikut dipukul dosennya.
"Stop! Lebih baik kita selesaikan ini di rumah sakit aja," putus Dean menarik paksa kakaknya.
Setelah mereka sampai di rumah sakit. Mereka segera memasuki ruangan yang Julia tempati.
Dimas mendorong dosennya hingga hampir tersungkur ke bawah. Kalau bukan karena istrinya sekarang di depannya, Kemal sudah membuat mahasiswa kurang ajarnya itu babak belur karena memukulinya tanpa sebab.
"Kak Dimas kenapa mukulin dia? Aku cuma minta bawa dia ke sini!" teriak Kay yang membuat seseorang yang berbaring di ranjangnya membuka matanya.
Hening.
Kemal mendekati Julia. Menatap wajah Julia yang sedikit memucat. Tak berselang lama, Julia menatap pria yang baru ditemuinya setelah berpisah setelah sarapan pagi tadi.
"Mas udah pulang?" tanyanya polos.
Kayyisa mendekat. Berada di sisi ranjang yang lain memastikan sahabatnya baik-baik saja.
"Kamu udah sadar?" tanya Kay sebelum memeluk Julia.
"Maafin aku, gara-gara aku kamu nabrak tiang," ucapnya tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Coldest Dosen
RomanceWarning!!! Cerita ini bukan sequel, tapi spin of Julia sama dosennya yang harus menikah karena permintaan terakhir ibu dari dosennya. Kok bisa? Padahal baru kenal seminggu. Penasaran? Baca aja yu ... Peraturan membaca : •Readers wajib meninggalkan...