Novel ini akan penuh dengan konflik, diharapkan untuk bersabar. Jangan lupa tambahkan ke perpustakaan kalian. Saya akan update bergiliran, ya. Sambil revisi beberapa novel.
Jangan lupa mampir di Skandal dengan Boss
"Bulan depan aku ke San Fransisco, Mas." Afyla meminta izin pergi kepada suaminya untuk menghadiri sebuah acara pameran busana di sana. Sebagai seorang model ternama yang bahkan sering tampil di luar negeri membuat Syakala Afyla jauh lebih cinta terhadap kariernya dibandingkan harus mengurus suaminya sendiri.
Kepalanya juga sakit kalau terus bertengkar dengan Aaron—suaminya.
Pria itu hanya diam tidak menanggapinya sama sekali. Aaron selalu menuntut agar Afyla meninggalkan pekerjaan yang menjanjikan itu. Mobil mewah yang terparkir di garasi adalah hasilnya sendiri tanpa meminta kepada pria itu. Walaupun Aaron mampu membelikan. Tapi ia lebih suka untuk mengumpulkan uang sendiri. Membuat usaha, membahagiakan orangtua. Memanjakan adik satu-satunya yang dia miliki juga.
"Kamu terakhir kali pergi saat ini. Aku nggak mau lagi lihat kamu pergi ke sana kemari. Mama selalu tanyakan soal kamu. Apakah kamu sudah berhenti jadi model apa gimana. Pernikahan kita sudah berjalan lima tahun. Kamu terus seperti ini. Kamu juga sudah 29 tahun. Masih mau seperti ini?"
Jangan bahas soal umur. Tentu saja semua yang Afyla miliki ini terlalu sempurna. Memiliki wajah yang cantik. Tubuhnya yang indah juga sangat disukai oleh beberapa brand ternama untuk jadi model fashion mereka.
Afyla yang bekerja sesuai dengan apa yang diharapkannya.
Wanita itu kemudian menjawab. "Memangnya apa yang kamu mau, Mas? Coba bilang ke aku? Mau anak? Ya jangan berharap. Ingat diri kamu dulu."
Aaron akan diam jika sudah dijawab seperti itu oleh Afyla. "Aku tetap mau kamu di sini."
"Kalau cuman butuh kepuasan. Kamu bisa menikah lagi, Mas. Toh yang akan kamu nikahi juga nggak bakalan hamil."
"Afy!!" bentak Aaron tapi tidak digubris oleh wanita itu sama sekali.
"Jujur saja, Mas. Aku nggak bisa layani kamu. Kamu bisa menikah lagi."
"Afy, aku nggak mau menikah apa pun yang terjadi."
"Aku juga nggak bisa kamu larang jadi model, kan?"
Diam, tidak akan berani menjawab kalau Afyla sudah berkata seperti itu. Afyla memang tidak pernah suka dilarang dari dulu kalau dia bekerja seperti ini. Toh juga semua demi keluarganya juga. Nama baik keluarga Aaron tidak pernah jelek dengan pekerjaan yang dijalani oleh Afyla sekarang.
"Mas, aku tahu kamu kalau soal seksual kamu tinggi banget. Tapi aku sadar nggak bisa terus layani kamu. Aku juga kerja. Tapi aku punya opsi, aku nggak mau kamu tidur sama wanita lain. Nggak mau kena penyakit. Intinya aku cuman punya pilihan ke kamu. Pertama kamu ikhlasin aku kerja kayak gini. Kedua, karena aku nggak bisa terus layani kamu. Dan aku harus bekerja juga di sana, kontrakku satu tahun, Mas. Kamu bisa menikah dengan Rosiana. Daripada kamu cari kepuasan sama wanita lain. Aku nggak rela."
Rosiana—tentu saja kalau Aaron kenal dengan wanita itu. Merupakan sepupunya Afyla yang tinggal di rumah orangtuanya. Bahkan Aaron juga membiayai kuliahnya Rosiana dari jenjang S1 sampai dengan S2 yang hari in kebetulan Rosiana kembali lagi ke Jakarta setelah dia menempuh pendidikannya di Malang.
"Kamu sudah gila, Afy."
"Nggak apa-apa kamu sebut aku gila. Daripada nanti kamu sama yang lain. Gimana?"
"Nggak mungkin aku nikah lagi dan madu kamu. Ingat kita saling mencintai."
"Tapi aku mau memastikan kamu nggak sama yang lain. Dengan cara menikahi Rosiana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan Kedua (21+)
RomanceFOLLOW SEBELUM BACA!!! BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN 21+ Konten khusus dewasa. Aaron selalu ditinggalkan oleh istrinya untuk bekerja. Semenjak Afyla menjadi seorang model fashion. Wanita itu sibuk dengan kariernya. Sementara Aaron yang menjadi suami m...