Aaron baru saja pulang dari persidangan, tanda perceraian sudah resmi dengan Afyla. Wanita itu juga tidak banyak melakukan tindakan aneh. Justru setelah palu diketuk, meresmikan mereka berdua bercerai. Mantan istrinya tidak menegur sama sekali.
Jelas bukan masalah bagi Aaron, karena cintanya sudah pindah pada Rosiana. Tidak peduli dengan kehidupan Afyla lagi. Bahkan rencananya setelah ini adalah meresmikan pernikahan secara hukum yang berlaku. Menjadikan Rosiana wanita satu-satunya.
Sejak kebusukan mantan istrinya itu dibongkar oleh papanya Aaron. Sejak itu juga Aaron mulai merasakan hambar pada wanita itu. tidak ada lagi cinta yang dia rasakan seperti dulu. Sudah tidak ada lagi cinta yang dia rasakan seperti sedia kala ketika dia menjadi pria yang paling mencintai wanita itu. Semua terkikis karena ulah dari wanita itu sendiri.
Dia menutup berkas itu dan mendengar suara pintu ruangannya diketuk. "Masuk!"
Sekretarisnya datang memberitahu. "Pak, ada tamu."
Aaron yang bangkit dari tempat duduknya. "Persilakan dia masuk!" sekretarisnya memanggil tamu itu dan langsung ditatap oleh Aaron dengan lekat.
Seorang wanita yang tidak asing lagi baginya. Mantan mertua yang dulu pernah memaksa dia menikah juga dengan Rosiana. "Ada yang bisa dibantu, Tante?" tanya Aaron ketika mempersilakan wanita itu duduk.
Sekretarisnya keluar. Wanita itu duduk di sofa sambil menyilangkan kakinya. "Baru beberapa jam resmi cerai, panggilan berubah, Ron. Nggak salah?"
"Bagaimanapun sekarang Anda adalah Tante bagi saya. Bukan mertua lagi."
Ekspresi Dahlia sangat berbeda sekali. Aaron tidak ingin lama-lama dengan wanita ini. Lalu pada saat wanita itu mengeluarkan sesuatu. "Apa ini?"
"Ya apa itu? Uang yang harus kamu keluarkan untuk tanggung jawab Rosiana ketika hidup dengan kami."
Hafal dengan keluarga ini. Aaron mengambilnya dan langsung melihat nominal yang tertera di sana. "Ini nggak salah?"
"Nggak, Rosiana hidupnya nggak pernah menderita."
"Bukankah dia di sana jadi pembantu kalian? Dari dulu selalu jadi pembantu di rumah kalian. Mencuci, dan juga melakukan tindakan lain."
"Jangan lupakan, dia juga pelacurnya, El."
Aaron menunduk, membaca dokumen yang diserahkan mengenai biaya hidup Rosiana dulu. Tapi ucapan terakhir yang mencekik Aaron mengenai pelacurnya El. "Oke, aku terima permintaan Tante."
"Bisa-bisanya selera kamu jadi turun."
Aaron sudah tahu semuanya. Apalagi tentang kehidupan Rosiana yang kelam. Tapi tetap saja tidak suka dengan jawaban wanita itu tadi mengenai Rosiana yang jadi pelacurnya El. Yang tidak lain mantan adik iparnya.
"Aku akan buatkan cek, silakan ke bank." Ucapnya lalu beranjak dari tempat duduknya mengambil cek di dalam laci meja. Kemudian dia juga langsung menuliskan nominal yang diminta.
Mantan mertuanya baru kali ini ikut campur. "Pikirkan baik-baik sebelum kamu menyesal. Ingat Rosiana itu pernah jual diri dulu. Anak yang dia kandung belum tentu bayi kamu."
Sudah tidak mempan bagi Aaron ucapan orang lain tentang istrinya. Selama ini Rosiana tidak pernah pergi sendirian. Tidak mungkin melakukan tindakan itu dengan orang lain. "Kamu ingat baik-baik, bahkan setelah kamu menikah. Rosiana pulang ke rumah kami, dia masih bersetubuh dengan, El."
"Ya, Rosiana murahan. Aku menidurinya, dan aku puas."
Aaron dalam hati ini sekali menampar wanita ini. Tapi dia tahan karena harus bertindak baik di depan wanita ini lantaran dia masih menghargai. Tapi ucapan itu jelas akan jadi bumerang bagi Dahlia. Pada dasarnya Aaron tidak akan pernah tinggal diam dengan masalah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan Kedua (21+)
RomansaFOLLOW SEBELUM BACA!!! BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN 21+ Konten khusus dewasa. Aaron selalu ditinggalkan oleh istrinya untuk bekerja. Semenjak Afyla menjadi seorang model fashion. Wanita itu sibuk dengan kariernya. Sementara Aaron yang menjadi suami m...