Part 4

3.2K 273 3
                                    

Setelah beberapa menit saling diam tanpa mengatakan apapun, orang yang menarik tangan Haikal pun mengeluarkan suaranya, "Pulang!" ucap orang yang menarik tangan Haikal.

"Lu siapa sih main narik-narik tangan orang sembarang?"

"Pulang sekarang!"

"Lu siapa nyuruh-nyuruh gua?" tanpa rasa takut Haikal menatap tepat kearah mata orang yang menariknya yang kini tengah menatap dirinya tajam seolah ingin memakan dirinya.

"PULANG! GUA BILANG PULANG YA PULANG HAIDAR!" bentak orang itu.

"GUA BUKAN HAIDAR!" balas Haikal yang juga membentak. Setelah mengatakan itu Haikal pun pergi meninggalkan orang itu.

Haikal menatap kearah teman-temannya yang diam, "ngapain kalian masih disana? Cepetan kesini!" Kemudian teman-teman Haikal pun berjalan mendekat kearah Haikal meninggalkan orang itu yang diam dengan pandangan yang kosong.

Setelah kepergian Haikal berserta teman-temannya, orang itu mengacak-acak rambutnya. "Inget Laskar inget, Haidar udah gak ada dan kebetulan muka mereka berdua mirip. Ya itu cuma kebetulan doang," gumam orang itu yang ternyata adalah Laskar lalu dia tertawa hambar.

Dengan sedikit sempoyongan Laskar berjalan menuju mobilnya yang berada di parkiran.

Kini Haikal tengah duduk bersama teman-temannya di dalam club, "lu gak papa?" tanya Bayu.

"Hm, gak papa," jawab Haikal.

"Gua punya pantun buat kalian semua," ucap Adnan.

"Apa tuh?" tanya Andra.

"Dua tiga ayam penyet."

"Cakep," ucap mereka serempak.

"Muka lu kayak monyet." mereka semua langsung menatap datar kearah Adnan.

"Gua juga punya nih," ucap Haikal.

"Mana coba?" tanya Bayu.

"Ikan hiu makan tomat."

"Cakep," ucap mereka serempak.

"Mana bisa, kan di laut gak ada pohon tomat."

"Pulang lewat mana lu?" tanya Bayu yang dibalas cengiran oleh Haikal.

"Bisa kok, kalo ada orang yang bawa tomat ke tengah laut," ucap Adnan.

"Kurang kerjaan banget tuh orang sampe bawa-bawa tomat ke tengah laut," cibir Bryan.

"Sssttt lu diem aja, sekali ngomong lu ngejulid mulu soalnya."

"Mulut lu isinya apaan sih? Kenapa julid banget?" tanya Andra.

"Mulut gua itu isinya kata-kata mutiara yang penuh dengan kalimat julid buat kalian semua," jawab Bryan.

"Kayaknya dulu pas emak lu hamil sering gosip sama ibu-ibu depan komplek dan jadilah lu yang julid macam emak-emak," ucap Haikal.

"Kayaknya sih gitu, nanti gua tanyain emak gua deh pas pulang."

"Gua pingin tidur tapi takut nanti pas merem malah gelap."

"Yaudah, gak usah tidur melek aja sampe pagi, gitu aja ribet."

"Pulang yuk, besok sekolah," ajak Bayu.

"Nanti dululah, masih ada banyak waktu," balas Adnan.

"Nanti telat njir."

"Kaya biasanya enggak aja," ucap Haikal.

"Bacot! Ayo pulang!" ucap Bayu.

Mereka berempat pun langsung bangkit dari duduknya, "baik tuan," ucap mereka serempak sambil sedikit membungkukkan badannya.

HAIKAL NOT HAIDAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang